KETIKA MARWAH BELAJAR BAHASA INGGRIS

Post a Comment

Bahasa inggris merupakan bahasa yang cukup penting di jaman sekarang ini deh menurut aku. Walaupun masih kecil namun pengenalan bahasa inggris menurut saya penting sih,karena skr hampir semua sekolah ada pellajaran bahasa inggris deh, cek aja di TK juga udah mulai ada,maka dari itu saya pengen menerapkan pengenalan dasar untuk anakku niih,,,tapi sangat menakjubkan sekali,anakku Marwah usia 4 Y 8 M dia sudah mulai terbiasa mendengar dan bahkan bicara dengan bahasa inggris,padahal di rumah kami tidak pernah memberikan pelajaran bahasa inggris padanya,dan aku berfikir mungkin ini fase selfstudy Marwah melalui DVD princess yang aku berikan padanya.

Saya membaca beberapa artikel tentang bagaimana cara tepat memberikan pengajaran dan pemahaman pada anak dan membuat anak enjoy dan menikmati,karena kalau dia senang dan enjoy otomatis kita kasi dia materi pasti akan cepat diserapnya :) 
Cobain deh tips and triknya,,cek it out mommy ,, lets learn fun with our kids:


1. Listening ( Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara anak juga bisa belajar mendengar dengan cara dibacakan buku cerita dalam bahasa Inggris (silahkan lihat daftar perpustakaan digital yang ada disisi sebelah kanan blog ini), mendengar nyanyian sederhana seperti Nursery Rhyme ataupun dengan menonton TV dan VCD berbahasa Inggris. Tapi untuk awal pilih yang kata-katanya sedikit dan sederhana.

2. Speaking ( Berbicara )
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa Inggris, anak bisa di didorong untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Saya awalnya punya kesulitan untuk mengajak anak mau berbicara dalam bahasa inggris. Sampai akhirnya saya menemukan Genki English website belajar bahasa Inggris as Second Language untuk anak-anak. Situs ini berisi berbagai percakapan sederhana yang diubah dengan menjadi lagu dengan ilustrasi yang lucu dan menarik. Sehingga anak menjadi familiar dan mau mencoba berbicara.

Sekarang saya menerapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Layaknya anak usia tahun baru memulai bicara, Marwahjuga memulai berbicara dalam bahasa inggris hanya dengan satu kata misalkan Doll (Boneka) ketika ingin mainan bonekanya, Sekarang dia sudah bisa berbicara dalam kalimat pendek seperti i want doll.

3. Reading ( Membaca)
Ada 2 metode umum mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa Inggris yaitu Whole Language Approach dan Phonic.

Whole Language Approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai satu kesatuan tidak terpisah-pisah. Belajar membacanya juga sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya ketika melihat kata cat (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya "ket" dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang dimaksud terutama kata-kata yang cukup panjang.

Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui bunyi huruf dengan cara mengejanya satu persatu misalkan saja cat (kucing) berarti dibaca Keh-e-teh menjadi "ket". Setiap kata diurai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Apabila anda ingin mengajarkan membaca dengan metode Phonic anda bisa berkunjung ke sini.

Untuk memudahkan anak belajar membaca sebaiknya pilih buku-buku yang sesuai dengan tingkatannya. Misalkan anak yang baru mulai membaca pilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan dibawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain misalkan I like banana. Anda bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui Reading A to Z.

3. Writing ( Membaca )
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa Inggris karena ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sebenarnya bukan karena tidak bisa melainkan karena takut salah. Padahal kalaupun kita salah mengucapkan susunan beberapa kalimat ataupun salah tata bahasanya lawan bicara kita pasti akan mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tuliskan.

Karena ini relatif sulit, maka menurut hemat saya menulis menjadi tahapan terakhir. Jangan terburu-buru mengajarkan grammar atau menulis jika anak belum menguasai 3 tahap sebelumnya. Untuk mengajarkan Grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan saja apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan.

Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu melalui dengan penjelasan panjang lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihapal maka anak akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti juga ketika berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, terus satu paragraph dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa anda sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa Inggris.

Nah silahkan mencoba mommy,,pasti saya yakin semua mommy dimanapun menginginkan anak yang hebat kan, nah salah satu kehebatan anak termasuk pandai berbahasa inggris,,aku bangga sekali sama Marwah deh dia bisa bahasa inggris yaah walau cuman sepatah dua patah kata tapi membuat aku bangga,,love you my lil princess


#anakkuadalahhartapalingberharga#
Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment