HARGAILAH ANAK - PARENTIAN

Anggapan anak nakal sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang diterapkan jika anak tidak menurut pada kehendak orang tua atau membuat orang tua kesal. Padahal sebenarnya, anak itu sendiri tidak ingin nakal, tidak ingin membuat masalah jika tidak dipicu oleh sesuatu hal, berarti anak yang dianggap nakal ini ada sebabnya dong, iya kan?. Faktor pemicu ini sebenarnya bisa berasal dari guru, orang tua, lingkungan, teman dan saudara. Jadi sebagai orang tua, kita lah yang harus mencari sebab dan memperbaiki agar anak merasa diperhatikan, karena sesungguhnya anak berulah karena kita kurang memperhatikan mereka. 

anak ini hebat, anak ini kuat dan sehat,, i"m proud of you sayang 

Marwah yang tidak mau diam ini bisa lho diam walau cuma 5 menit :D 

ini untuk ibu, ucapnya....

Seharusnya kita bisa menghargai anak kita, hargai mereka bukan dengan memanjakan mereka. Bukan dengan selalu mengikuti kehendak mereka dan mengabaikan harapan kita. 

Tidak menerapkan disiplin yang keras  

Bukan berarti kita tidak boleh menerapkan pola asuh dengan kedisiplinan, namun disiplin disini seharusnya sesuai dengan porsi anak, tidak terlalu keras dan tidak juga membebaskan. 

Tidak membebani anak dengan hal yang tidak ia inginkan 

Orang tua tidak puas dengan pencapaian anak, lalu menambahkan berbagai les untuk anak dengan harapan anak bisa lebih pandai dengan les ini, alasan lainnya adalah supaya anak mengeksplor bakat dan memiliki keahlian/ keterampilan khusus, namun sadarilah betapa berat beban anak dalam melakukan hal itu jika mereka tidak menginginkannya. Sebelum memberikan les tambahan, sebaiknya tanyakan dulu anak, apakah anak mau dan suka dengan les ini/ itu, jangan biarkan anak stress dan merasa terbebani. 

Membandingkan anak 

Niat awalnya mungkin agar anak merasa termotivasi jika dibandingkan, agar anak semakin memacu prestasinya. Namun sebenarnya hati anak terluka, mereka merasa tidak diinginkan karena selalu tidak dihargai upayanya, padahal sebenarnya mereka ingin membuat kita bangga. 

Tidak ada komunikasi 

Karena tuntutan pekerjaan, kurang ada waktu untuk anak. Disaat memiliki waktu malah hanya nonton bareng tanpa ada komunikasi, anggapannya bahwa anak kecil tidak mengerti apa - apa dan belum mengerti banyak hal, sehingga tidak mengikutsertakan anak dalam diskusi. Anak akan menjadi tidak terlatih dalam menyampaikan maksud dan tujuan sehingga mereka kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak memiliki hak untuk didengarkan. 

Akibat dari kurang penghargaan dari orang tua, anak biasanya mencari keyakinan untuk meyakinkan dirinya bahwa orang tua masih peduli kepadanya . Hal ini dilakukan dengan mencari "perhatian" yang dipahami orang tua sebagai bentuk berontak/kenakalan atau pembuat masalah, ini mereka lakukan karena mereka tidak tahu harus seperti apa mereka mengekspresikan tekanan dan rasa frustasi yang mereka rasakan. Akibat lainnya adalah anak menjadi ambisius dalam belajar dan berusaha menjadi yang terbaik. Mereka berharap bahwa orang tuanya bisa menyayangi dan menghargai jika nilainya bagus. Namun pada kenyataannya orang tua tidak pernah merasa puas dengan apa yang anak lakukan. Sementara anak selalu berusaha tanpa orang tua tahu, dan akhirnya anak merasa putus asa. Kurangnya penghargaan dari orang tua juga dapat muncul dalam bentuk yang lebih berbahaya, yaitu anak memendam perasaan dan menciptakan keyakinan sendiri bahwa mereka memang tidak berharga dan tidak layak mendapatkan kasih sayang dari orang tua atau dari siapapun. Akhirnya anak menjadi rendah diri dan membenci dirinya sendiri karena tidak bisa membuat orang tua bangga. 

Penghargaan bukanlah dengan limpahan hadiah, bukan juga dengan pujian yang melambung tnggi, hanya dengan menghargai apa yang anak lakukan, bagus atau tidak, salah atau benar lihatlah usaha mereka, dan pujilah mereka sewajarnya agar mereka bahagia. Pelukan orang tua akan membuat mereka merasa dihargai. 

Semua anak diciptakan dengan kelebihan yang unik, dengan kecerdasan yang luar biasa... 

Love your kids with heart