Ketika anak TK membicarakan Pacar

Post a Comment

Zaman sekarang seringkali ditemui anak yang belum cukup umur membicarakan pacar, membicarakan cinta. Hmmm anak seusia Marwah yang masih TK sudah membicarakan pacar dan cinta, kemarin sepulang mengaji Marwah cerita " Ibu kalau aku punya pacar boleh?" Oalaaah aku sontak terkaget - kaget dan sangat kaget, sekaligus ada sedikit luka kecewa dalam hati dan ini salahku juga, aku tidak bisa menemani dia sepanjang hari dan aku belum pernah mengajarkan dia tentang arti pacar dan cinta. "neng emang tahu apa itu pacar?" aku elus kepalanya seraya menatap matanya, dan Marwah hanya menjawab polos " tahu bu, pacar itu cinta" Jleeeeb hati ini rasanya ga suka gitu denger pernyataan dari seorang anak yang belum genap 6 tahun ini..

Bahasan tentang cinta seolah tiada tepi dan ujungnya, banyak sudut pandang hadir ke permukaan untuk mendefinisikan secara pasti tentang apa itu cinta yang sebenarnya. Pada umumnya cinta itu banyak diartikan pada aspek hubungan spesial antara pria dan wanita saja, dan selebihnya kurang mendapat perhatian khusus. Padahal dalam kehidupan ini bukan hanya remaja atau orang dewasa, anak kecilpun sudah akrab sekali dengan kata cinta. 

Sebagai orang tua tentu saja harus segera memberikan pemahaman dan pengertian terhadap anak sedini mungkin, berikan penjelasan tentang pengertian cinta secara hakiki. 

PEMAHAMAN

Meskipun masih tergolong anak - anak secara umur, namun akalnya belum mampu bekerja secara dewasa tetapi memori dan perasaannya sudah mulai aktif. Tugas orang tua tidak cukup hanya dengan anak mau sekolah atau tidak, anak mau makan atau tidak. namun harus lebih jauh memantau pergaulan anak. Memang masih usia TK namun kala inilah kita harus pantau sebaik mungkin karena memori dan perasaan mereka sudah aktif. Jadi kita harus arahkan memori dan perasaan mereka. 

Sebagai orang tua semestinya harus waspada, karena ada pepatah mengatakan kebakaran besar berawal dari percikan api yang kecil yang dibiarkan

lantas bagaimana memberikan pemahaman terhadap anak? 

Islam telah memberikan panduan yang jelas untuk hal ini. 

pertama, orang tua mesti mengenalkan perihal jenis kelamin. Anak harus paham dengan jenis kelaminnya sendiri, perempuan atau laki - laki kah. Setelah hal ini dijelaskan, jelaskan pula bahwa seorang perempuan dilarang berciuman atau berpelukan dengan teman laki - laki. 

kedua, arahkan anak untuk memahami apa sih cinta dan kasih sayang.Jelaskan pula bahwa ciuman dan pelukan itu bukan berarti cinta dan kasih sayang bagi anak yang beda jenis kelamin. Pelukan dan ciuman hanya untuk keluarga, kasih sayang dan cinta orang tua terhadap anaknya. dan sebaliknya 


ketiga, Biasakan anak untuk menutup auratnya dan menjaga auratnya, untuk perempuan mungkin lebih baik ajarkan anak berjilbab sedari kecil. 



TANAMKAN CINTA KEPADA ALLOH

Inilah tugas terberat seorang orang tua, menanamkan rasa cinta kepada Alloh pada diri anak. Meskipun berat namun ini bukanlah suatu hal menakutkan, seperti keteladanan yang diajarkan Siti Maryam. 

إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 3: 35).

Ini adalah sebuah doa, memang namun bila ditelaah ini adalah satu tekad besar seorang ibu untuk menanamkan rasa cinta pada Alloh yang begitu kuat kepada anaknya.

Mari tanamkan rasa cinta yang hakiki terhadap anak, cinta terhadap Alloh Swt dan Rasulnya. Dengan demikian insya Alloh anak akan bisa mengendalikan emosi dan memori serta perasaannya. Hal ini penting karena ketika dewasa anak akan selalu memahami dan mengerti akan kaidah hidup yang sebenarnya. 


LOVE YOUR KIDS WITH HEART, 

Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

Post a Comment