Orang Tua, Lakukan Ini Pada Anak

1 comment
Menjadi seorang ibu adalah kebanggaan, ya memang benar adanya. Namun untuk menjadi seorang ibu butuh kesabaran, komitmen serta pengorbanan yang tinggi. Karena dalam menjalani peran sebagai orang tua bakalan banyak menghadapi tantangan. 

Orang Tua, Lakukan Ini Pada Anak

Pengorbanan itu seakan hilang nilainya, hilang rasa lelah dalam pengorbanan itu ketika melihat anak sehat dan menjadi manusia yang hebat. Iya kan? Jangankan nunggu anak menjadi manusia hebat dan berguna bagi nusa bangsa, liat Marwah udah bisa baca dan nulis aja hati ini langsung rontok dan terharu. Beneran, saya emang seorang ibu yang receh banget, liat anak baru bisa sesuatu aja lebaynya gak ketulungan, bahagia nya seperti mendapatkan undian mobil mewah. 

Saya jadi ingat deh, dulu waktu pertama Marwah bisa jalan, duuh bahagianya sampai langsung nelepon suami yang lagi kerja, hanya buat bilang Marwah sudah berjalan. Padahal Marwah jalannya belum lancar amat, masih selangkah dua langkah namun bahagianya itu lebay banget. Terus ketika dulu Marwah baru bisa ngomong ibu Tian, duh bahagianya pake banget. 




Dan itulah menjadi orang tua, banyak rasanya. Ada bahagia, bangga serta rasa lainnya yang dirasakan ketika melihat sang buah hati sehat dan bahagia. 


Ibu, buka mata dan rasakanlah 


Ketika anak masih kecil, mereka tidak mampu mengatakan apa yang mereka inginkan, mereka tak mampu mengatakan apa yang mereka rasakan. Sebagai orang tua, saya lah yang harus selalu teliti memahami sang anak, sayalah sebagai ibu yang harus selalu membuka mata dan mata hati untuk merasakan semua keadaan yang ada pada anak. 


Saya jadi ingat, ketika Marwah kecil pernah dia melakukan sesuatu yang bukan kebiasaannya, menjadi lebih pendiam atau kadang menghindar dan ternyata perilaku seperti itu adalah cara anak ingin menyampaikan sesuatu pada saya. Nah dari situ saya belajar lagi menggali perilaku anak. Kadang anak merasa takut untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan, jadi sebagai ibu saya harus membuka mata dan ikut merasakan apa yang anak saya rasakan. 



Membebaskan dalam bersosialiasi

Marwah terus berkembang dan terus bertumbuh sesuai dengan usianya, bukan hanya badan nya saja yang berkembang namun emosinya juga ikut berkembang, Marwah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dibanding tahun - tahun lalu. Dia sudah meninggalkan usia balitanya dan sekarang sudah menjadi anak - anak sekolah dasar. Membebaskan anak bersosialisasi itu baik dan juga penting apalagi jika dengan anak seusianya. 

Sebagai orang tua, kadang saya suka khawatir jika Marwah bergaul dan bermain bersama teman - temannya, takut inilah, takut itulah padahal itu bagus banget untuk perkembangan Marwah. Dengan bersosialisasi anak bisa merasakan gembira, merasakan kebersamaan dan lebih bisa mengontrol rasa emosinya. Marwah jadi bisa tau bagaimana rasanya kecewa dan lainnya. 


Jujur, saya kadang suka mikir negatif. Saya kadang takut kalau Marwah diberikan kebebasan bersosialisasi itu takut terbawa ini dan itu. 



Bantu anak menjadi anak yang mandiri 

Sejak kecil, Marwah terbiasa mandiri. Saya dan suami bekerja, jadi Marwah dititipkan pada orang tua saya. Alhamdulillah MArwah sudah mandiri sejak kecil dan sudah paham tentang tanggung jawabnya. 

Saya memang tidak memanjakan Marwah dari kecil, alasan saya hanya ingin dia menjadi anak yang mandiri meski dia adalah anak tunggal. Untuk kemandiriannya sih alhamdulillah saya sudah tidak lagi was - was. 


Ah banyak sih hal yang harus dilakukan orang tua kepada anaknya, selain memberikan makanan secara lahir dan batin. Semoga Marwah menjadi anak solehah dan berahlak mulia, diberikan kecerdasan yang baik oleh Allah Swt, aamiin yaa Rabb. 




FYI: 

Text by : Tian Lustiana 
Photo By : Pixabay.com 




Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

1 comment

  1. tiap mengenang anak di masa lalunya, biasanya terharu mbak. dulu kecil mungil belum bisa apa-apa. sekarang dah hampir sama dg tinggi badan kita. bisa bantuin kita. ahh...

    ReplyDelete

Post a Comment