Assalamualaikum,
Akhirnya saya membelikan gadget untuk Neng Marwah. Alasan
pertama saya ya untuk mempermudah komunikasi antara saya dan neng Marwah.
Sebenernya saya dilema nih beliin neng gadget sendiri, namun setelah banyak
pertimbangan dan mempersiapkan aturan pemakaian gadgetnya akhirnya kami sepakat
untuk membelikan neng Marwah gadget, jadi neng kalau mau bermain game tidak
lagi meminjam gadget saya atau gadget milik ayahnya.
Berat sebenernya mengambil keputusan ini. Tapi mau bagaimana
lagi, teknologi sekarang semakin maju, mau engga mau saya harus mengikutinya,
memberikan anak gadget adalah salah satu tuntutan orang tua masa kini.
Meski sekarang neng sudah memiliki gadget sendiri, namun kami
menerapkan aturan yang harus dipatuhi neng Marwah.
Waktu bermain gadget
Saya, ayahnya dan neng Marwah berkomitmen bahwa neng hanya boleh
memainkan gadgetnya selama 2 jam saja atau maksimal 2 jam saja dalam sehari dan
hanya berlaku pada hari jumat sore sepulang sekolah dan hari sabtu, hari minggu
gadget sudah dikembalikan pada saya. Kenapa saya membelikan gadget jika hanya
diberikan pada hari jumat dan sabtu saja? Karena pada hari senin sampai jumat
pagi itu waktu sekolah dan belajar untuk neng jadi kami sudah berkomitmen bahwa
neng tidak bermain gadget pada hari itu, dan alhamdulillah neng setuju.
Neng saya biarkan berinteraksi dengan teman - temannya secara
langsung. Agar neng terus belajar interaksi dengan teman - temannya,
berkomunikasi dan juga mengasah emosi nya. Karena saya yakin bahwa neng akan
belajar dari pengalamannya.
Orang tua tidak gaptek
Menjadi orang tua untuk anak millenial ya ga boleh gaptek. Orang
tua harurs mampu menguasai operasi gadget yang dimiliki anak. Termasuk tentang
install aplikasi, orang tua juga harus tau aplikasi mana yang boleh diinstall
dan tidak boleh. Pilih aplikasi yang cocok untuk anak dan sesuaikan dengan
usianya.
Mengdampingi anak
Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak, coba deh
dampingi anak ketika bermain gadget. Ceritakan pada anak tentang aplikasi yang
sedang ia mainkan, jelaskan tentang plus minusnya jadi anak pun paham.
Ceritakan juga tentang etika dalam berselancar di dunia maya.
Ajarkan cara berinteraksi via sosial media itu seperti apa. Berikan pemahaman
pada anak bahwa tidak semua teman di sosial media itu mereka kenal, dan usianya
sama.
Diskusi
Dalam sosial media kadang ada banyak konten yang tidak
diperuntukkan anak. Sebisa mungkin saya dan neng berdiskusi tentang konten
yang sering seliweran disosial media. Saya pun menjelaskan konten mana saja
yang layak untuk anak dan konten mana saja yang tidak diperbolehkan untuk anak
seusia neng. Saya pun sering mengingatkan neng untuk tidak memberikan identitas
lengkap pada orang yang ia kenal melalui social media.
Tidak boleh bawa gadget saat bermain
Neng Marwah tidak boleh membawa gadget ketika ia bermain di luar
bersama teman – temannya. Selain khawatir gadgetnya jatuh saat berlarian juga
supaya anak bisa berinteraksi dengan baik bersama teman – temannya.
Menerapkan zona bebas gadget
Di rumah, saya dan suami menetapkan zona bebas gadget ketika
kita bersama. Saat makan atau menjelang tidur. Saat makan atau menjelang tidur
kami sering bercerita kadang membacakan cerita di buku kadang juga mendengarkan
neng Marwah yang bercerita tentang pelajaran sekolah atau tentang ceritanya
bersama teman.
Inilah aturan bermain gadget untuk anak ala saya, kalau teman - teman gimana?
Jadi memberikan gadget pada anak itu boleh kok selama ada aturan
mainnya saja. Anak pun pasti akan memahami aturannya jika memang dilaksanakan
dengan konsisten.
Cheers,
Tian Lustiana
.
Mak tiaann, aku belum berani beliin Malika smartphone. dia ada hp tp jadul, hanya untuk sms dan telfon tanpa ada koneksi internetnya. Dengan cara itu kami masih bisa membuat dia seperti anak2 normal lainnya (baca : ngobrol satu sama lain, kejar2an.. main secara langsung), tanmpa dibatasi smartphone. Jujurr euy walaupun sudah punya akun Ig, tapi masih ga berani kalau dia punya hp smartphone sendiri :D :D *salam buat si cantik marwah yaa.. ayo kapan main bareng..
ReplyDeleteIya anak2 emang bagusnya suruh bermain interaksi dg teman lainnya. Ayooo kapan kita main bareng lagi yaaa Malika
DeleteIya pake gadget harus ada aturannya ya,paling sebel kalau anak udah merengek minta gadget dan lupa sm kesepakatan yg udah dibuat.
ReplyDeleteIya tp kita sbg ortu hrs tega ya sama anak krn udh komitmen diawal
DeleteWah ide zona bebas gadgetnya keren, nih. Ga kepikiran sama aku.
ReplyDeleteKl setiap kumpul usahakan bebas gadget meski kadang ibunya suka gusar apalagi kl whats app grup berdenting terus haha
DeleteKalo aku si udah sepakat nunggu si kakak SMP aja lah skr blm bisa keknya bagi waktu klo udh pegang gadget lupa smua
ReplyDeleteIyaaa emang kadang anak suka lupa waktu eh jangankan anak orang tua aja suka kebablasan kl pegang hp
DeleteSetujuuuu
ReplyDeleteSy juga nerapin hal yy sama tp belakangn agak kacau jadwalnya krn soal hari.
Tfs ya mom
Smaa sama mom
DeleteAku nunggu smp ato mlh sma untuk dia pegang/punya sendiri mba.
ReplyDeleteKlo pengalamanku..kmrn sulungku (skrng kls 5) punya mba..tab 2nd ku..karena agak error sinyal, aku kasih ke raka. Biar dia nggak ngrecokin. Tetep kami kasih jadwal.. Awalnya tertib, tpi lama2 nggak.. Jadinya klo sabtu/minggu jdwl dia pegang tab..semangat. Kadang milih di rumah drpd keluar bareng ortu. Senin-jumatnya.. Susah diajakin bljr.. Endingnya tab dibanting ayahnya mb. Remuk. sekarang berkurang intensitasnya megang gadget.. Balik mainan sepeda lagi.
Tpi klo marwah..krn perempuan..lebih gmpng dibilangin mba..
Iya marwah udh paham aturan meski kadang ngerengek minta hpnya bentar tp saya kudu tega dan konsisten hehhe
Delete