Aturan Bermain Gadget Untuk Anak

12 comments
Assalamualaikum, 

Akhirnya saya membelikan gadget untuk Neng Marwah. Alasan pertama saya ya untuk mempermudah komunikasi antara saya dan neng Marwah. Sebenernya saya dilema nih beliin neng gadget sendiri, namun setelah banyak pertimbangan dan mempersiapkan aturan pemakaian gadgetnya akhirnya kami sepakat untuk membelikan neng Marwah gadget, jadi neng kalau mau bermain game tidak lagi meminjam gadget saya atau gadget milik ayahnya. 



Berat sebenernya mengambil keputusan ini. Tapi mau bagaimana lagi, teknologi sekarang semakin maju, mau engga mau saya harus mengikutinya, memberikan anak gadget adalah salah satu tuntutan orang tua masa kini. 

Meski sekarang neng sudah memiliki gadget sendiri, namun kami menerapkan aturan yang harus dipatuhi neng Marwah. 

Waktu bermain gadget 

Saya, ayahnya dan neng Marwah berkomitmen bahwa neng hanya boleh memainkan gadgetnya selama 2 jam saja atau maksimal 2 jam saja dalam sehari dan hanya berlaku pada hari jumat sore sepulang sekolah dan hari sabtu, hari minggu gadget sudah dikembalikan pada saya. Kenapa saya membelikan gadget jika hanya diberikan pada hari jumat dan sabtu saja? Karena pada hari senin sampai jumat pagi itu waktu sekolah dan belajar untuk neng jadi kami sudah berkomitmen bahwa neng tidak bermain gadget pada hari itu, dan alhamdulillah neng setuju. 

Neng saya biarkan berinteraksi dengan teman - temannya secara langsung. Agar neng terus belajar interaksi dengan teman - temannya, berkomunikasi dan juga mengasah emosi nya. Karena saya yakin bahwa neng akan belajar dari pengalamannya. 

Orang tua tidak gaptek 

Menjadi orang tua untuk anak millenial ya ga boleh gaptek. Orang tua harurs mampu menguasai operasi gadget yang dimiliki anak. Termasuk tentang install aplikasi, orang tua juga harus tau aplikasi mana yang boleh diinstall dan tidak boleh. Pilih aplikasi yang cocok untuk anak dan sesuaikan dengan usianya. 

Mengdampingi anak 

Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak, coba deh dampingi anak ketika bermain gadget. Ceritakan pada anak tentang aplikasi yang sedang ia mainkan, jelaskan tentang plus minusnya jadi anak pun paham. 

Ceritakan juga tentang etika dalam berselancar di dunia maya. Ajarkan cara berinteraksi via sosial media itu seperti apa. Berikan pemahaman pada anak bahwa tidak semua teman di sosial media itu mereka kenal, dan usianya sama. 

Diskusi 

Dalam sosial media kadang ada banyak konten yang tidak diperuntukkan anak. Sebisa mungkin saya dan neng berdiskusi tentang konten yang sering seliweran disosial media. Saya pun menjelaskan konten mana saja yang layak untuk anak dan konten mana saja yang tidak diperbolehkan untuk anak seusia neng. Saya pun sering mengingatkan neng untuk tidak memberikan identitas lengkap pada orang yang ia kenal melalui social media.

Tidak boleh bawa gadget saat bermain

Neng Marwah tidak boleh membawa gadget ketika ia bermain di luar bersama teman – temannya. Selain khawatir gadgetnya jatuh saat berlarian juga supaya anak bisa berinteraksi dengan baik bersama teman – temannya.


Menerapkan zona bebas gadget

Di rumah, saya dan suami menetapkan zona bebas gadget ketika kita bersama. Saat makan atau menjelang tidur. Saat makan atau menjelang tidur kami sering bercerita kadang membacakan cerita di buku kadang juga mendengarkan neng Marwah yang bercerita tentang pelajaran sekolah atau tentang ceritanya bersama teman.

Inilah aturan bermain gadget untuk anak ala saya, kalau teman - teman gimana? 

Jadi memberikan gadget pada anak itu boleh kok selama ada aturan mainnya saja. Anak pun pasti akan memahami aturannya jika memang dilaksanakan dengan konsisten. 


Cheers,

Tian Lustiana 




Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

12 comments

  1. Mak tiaann, aku belum berani beliin Malika smartphone. dia ada hp tp jadul, hanya untuk sms dan telfon tanpa ada koneksi internetnya. Dengan cara itu kami masih bisa membuat dia seperti anak2 normal lainnya (baca : ngobrol satu sama lain, kejar2an.. main secara langsung), tanmpa dibatasi smartphone. Jujurr euy walaupun sudah punya akun Ig, tapi masih ga berani kalau dia punya hp smartphone sendiri :D :D *salam buat si cantik marwah yaa.. ayo kapan main bareng..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya anak2 emang bagusnya suruh bermain interaksi dg teman lainnya. Ayooo kapan kita main bareng lagi yaaa Malika

      Delete
  2. Iya pake gadget harus ada aturannya ya,paling sebel kalau anak udah merengek minta gadget dan lupa sm kesepakatan yg udah dibuat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tp kita sbg ortu hrs tega ya sama anak krn udh komitmen diawal

      Delete
  3. Wah ide zona bebas gadgetnya keren, nih. Ga kepikiran sama aku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kl setiap kumpul usahakan bebas gadget meski kadang ibunya suka gusar apalagi kl whats app grup berdenting terus haha

      Delete
  4. Kalo aku si udah sepakat nunggu si kakak SMP aja lah skr blm bisa keknya bagi waktu klo udh pegang gadget lupa smua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa emang kadang anak suka lupa waktu eh jangankan anak orang tua aja suka kebablasan kl pegang hp

      Delete
  5. Setujuuuu
    Sy juga nerapin hal yy sama tp belakangn agak kacau jadwalnya krn soal hari.
    Tfs ya mom

    ReplyDelete
  6. Aku nunggu smp ato mlh sma untuk dia pegang/punya sendiri mba.
    Klo pengalamanku..kmrn sulungku (skrng kls 5) punya mba..tab 2nd ku..karena agak error sinyal, aku kasih ke raka. Biar dia nggak ngrecokin. Tetep kami kasih jadwal.. Awalnya tertib, tpi lama2 nggak.. Jadinya klo sabtu/minggu jdwl dia pegang tab..semangat. Kadang milih di rumah drpd keluar bareng ortu. Senin-jumatnya.. Susah diajakin bljr.. Endingnya tab dibanting ayahnya mb. Remuk. sekarang berkurang intensitasnya megang gadget.. Balik mainan sepeda lagi.
    Tpi klo marwah..krn perempuan..lebih gmpng dibilangin mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya marwah udh paham aturan meski kadang ngerengek minta hpnya bentar tp saya kudu tega dan konsisten hehhe

      Delete

Post a Comment