Assalamualaikum,
Sebagai
orang tua saya ingin banget neng Marwah menjadi anak yang tumbuh kembangnya
baik, berkembang dengan baik, karakternya baik, cerdas, jadi kebanggaan orang
tuanya plus menjadi anak yang mandiri. Kayaknya hampir semua orang tua
harapannya sama ya dengan saya, betul?
Saking
sayangnya sama anak, alasannya simple yakni demi kebahagiaan anak, apapun yang
anak mau dikasih, apapun yang anak inginkan diwujudkan, semua alasannya demi
kebahagiaan anak. Sebenarnya jika menuruti semua keinginan anak sayang apa
justru terlalu memanjakan sih? Oke, kita bahas ya pada postingan ini.
Neng
Marwah anak semata wayang saya, tapi apa yang neng inginkan engga semudah itu
mendapatkannya loh, misalnya seperti neng pengen gadget aja perlu beberapa
pertimbangan yang saya dan suami pikirkan hingga akhirnya neng diperbolehkan
memiliki gadget sendiri. Jadi saya dan suami enggak langsung mengabulkan apa
yang neng inginkan. Ternyata, mengikuti semua keinginan anak itu ga baik juga
sih untuk membentuk karakter anak, meskipun itu anak satu – satu nya seperti
neng Marwah. Anak yang terbiasa dimanjakan biasanay kurang bisa menghadapi
kesulitan kelak, meski kita berdoanya anak – anak selalu diberkahi dalam
kebahagiaan dan dilimpahkan rezekinya ya, aamiin. Tapi kan ga ada salahnya
sejak dini membentuk kemandirian anak supaya anak terbiasa mandiri dan enggak
manja, setuju gak?
Seperti tulisan mak Rahmah Chemist ini : Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini , udah pada baca belum tulisannya? Kalau belum silakan dibaca dulu, tapi nanti balik lagi ke blog saya ini ya, hehe.
Menanggapi
tulisan mak Rahmah yang ditulisnya di Web KEB itu saya merasa setuju sekali
jika anak harus dididik mandiri sejak dini, demi masa depan anak juga sih. Dan dalam
postingan ini saya akan share beberapa tips ala saya dalam mendidik anak supaya
anak bisa mandiri dan tidak menjadi anak yang manja, supaya anak bisa
berkembang dengan mandiri sejak dini.
Jangan turuti semua keinginan anak, orang tua mana sih yang engga
sayang sama anaknya, ayo tunjuk tangan yang engga sayang sama anak. Pasti deh
semua orang tua itu sayang banget sama anaknya namun meskipun sayang bukan
berarti apa saja keinginan anak diwujudkan dengan gampang kan? Iya kan? Iya in
aja lah, hoho.
Jika
anak udah terbiasa diwujudkan keinginannya dengan mudah, anak akan menjadi anak
yang senang mengandalkan orang lain dan engga mau berusaha sendiri karena kan
terbiasa mendapatkan keinginannya dengan mudah. Jadi orang tua pun harus tega
loh memberikan tugas pada anak jika anak ingin sesuatu, misalnya nih ketika
neng pengen beli mainan maka saya akan menyuruh dia untuk menabung dulu, meski
sebenernya saya mampu lah beli mainan, karena neng mah ga pernah minta beli
mainan mahal paling banter juga minta fun doh, tapi saya minta dia menabung
dulu agar ia terlatih untuk bertanggung jawab, mandiri dan juga bersabar ketika
menginginkan sesuatu, karena apapun juga ga ada yang instant, semua butuh
proses kecuali masak mie instant juga harus digodok dulu kan mie nya.
Larangan untuk anak. Anak itu bertumbuh, rasa ingin tahu
nya sangat tinggi dan mereka senang sekali belajar kesana kemari, mempelajari
hal baru itu menyenangkan buat mereka. Kadang saya suka khawatir, misalnya
ketika neng belajar naik sepeda, jujur saya takut ia jatuh jadi kadang saya
larang untuk neng naik sepeda, tapi kalau saya larang terus kapan dia bisa naik
sepeda ya?
Ternyata
larangan orang tua untuk anak itu malah bikin anak nambah penasaran loh, dulu
saya masih ingat banget pas neng mau megang setrikaan, saya teriak jangan eh
dia malah nambah deketin setrikaan dan kecium setrikaan deh, itu artinya ketika
saya teriak jangan alias melarang, neng malah penasaran kan? Akhirnya setrika
panas ia pegang deh.
Larangan orang tua juga bisa bikin
anak berbohong, jadi sejak dini ajarkan
anak untuk berkomunikasi secara dua arah dengan orang tua. Jika anak akan
melakukan hal yang membahayakan jelaskan apa alasannya ia dilarang
melakukannya, jelaskan juga resikonya dan ingatkan pada anak untuk selalu
berhati – hati dalam melakukan apapun.
Jika
anak membuat kesalahan, kadang suka kesel kan? Wajar aja sih marah jika anak
melakukan kesalahan tapi jangan sampai
menghukum anak dengan kekerasan fisik ya, usahakan jangan. Karena dengan
memukul anak atau menghukum dengan kekerasan fisik ga bakalan menyelesaikan
masalah, yang ada anak malah celaka, nah loh. Anak – anak itu cerdas, mereka
bakalan ngerti kok kalau diberi tahu, dijelaskan dengan baik dan dengan bahasa
yang mereka mengerti. Ajarkan anak untuk disiplin tapi engga dengan kekerasan.
Anak
akan merasa nyaman dan aman ketika orang tua memberikan kasih sayang yang
tulus, memberikan kasih sayang pada anak dengan keikhlasan dan ketulusan tidak
akan membuat anak manja kok. Jadi orang tua itu adalah mulia, tanggung jawabnya
pun besar. Jadi sejak dini anak harus diberikan asupan nutrisi dan stimulasi
yang baik juga ya.
Semoga
anak – anak kita menjadi anak yang mandiri dan hebat J. Aamiin .
Sayang sama anak bukan berarti memanjakan anak, iya kan?
Blogpost Sayang Pada Anak Bukan Berarti
Memanjakan Anak ini adalah #CollaBloggingKEB untuk Kelompok Sri Mulyani
Wassalam,
Ibu
Setuju banget teh. Tapi suka bingung klo deket sama orang lain (kakek, nenek, omah, opah,dll). Karena mereka nerapin hal n peraturan berbeda. Jadi kata saya jangan, sama mereka dibolehin. :(
ReplyDeleteSaya g nurutin, dibilang tega. >_<
iya jadinya serba salah yah, jadi emang harus bener-bener komunikasi sama orang rumah jadi anak juga ga bingung
DeleteSetuju banget, Teh. Sayang bukan berarti memanjakan. Ada kalanya keinginan anak kita turuti, namun adakalanya juga tidak.
ReplyDeleteIya betul mbak Ika, ortu mah kadang suka pusing deh antara ngikutin apa engga ya hehe
DeleteNah inii.. pas banget. Suka dilema antara pengin manjain sm pengin belajarin mandiri. Hiks
ReplyDeleteIya dilema banget ya teh, kasian tapi suka pengen anak jadi mandiri hehe
DeleteOmg tau gak. Seminggu pertama kubil sekolah, saya ngobrol sama ibu2 sesama penunggu anak sekolah. Salah sahijina ceunah klo jalan2 ke mall mesti bawa 5 juta. Kalo anaknya nyewa mainan, pulangnya dia pengen beli booookkkkkkk ya ampun :D sapedanya aya 4, budak leutik keneh geus boga laptop & hape sorangan, momotoran juga punya yg pake aki tea. Wadooowww :D
ReplyDeleteoooeeemjiiii eta seriusan lima juta bbbboooo? boa - boa eta mah haha, tapi duh meni asa berlebihan ya kalau sewa mainan terus anak minta beli, dibeliin. Sepeda na 4 ? gusti meni banyak haha. Hihih matak lieur kana otak eta mah nya Lu
DeleteSetuju sama tulisannya teh. Jangan terlalu banyak melarang anak juga ya. Terlalu memanjakan anak ga baik juga kedepannya. Makanya saya udah jarang manjakan anak, lebih banyak mendidik dan mengajarkannya supaya mandiri, seperti tulisan mba Amma.
ReplyDeleteIya mendidik anak mandiri mah lebih baik sih jadi anak ga manja juga dan bisa mengerti sekalipun dilarang yah, hehe
DeleteSetuju banget Mak Tian...
ReplyDeleteNggak semua keinginan anak itu baik ya. Kadang nggak ada manfaatnya, tapi si anak tetep maksa, minta dipenuhi. Dan ibu butuh alasan untuk menolak. Ya, alasan yang bisa dipahami si anak.
ReplyDeleteSetuju teh, zaman sekarang masih ada aja yang belum bisa mengerti tegas ke anak sebagai bentuk sayang itu perlu banget. Pasti sayang itu harus selalu manjain, padahal nantinya pengaruh banget ke mental si anak... Makasih tulisannya teh ^^
ReplyDelete