Menerapkan Aturan Pada Anak

11 comments
Assalamualaikum, 

Neng Marwah sudah saya berikan gadget ketika ia baru masuk kelas 3SD beberapa waktu lalu, alhamdulillah aturan yang sudah kami sepakati berjalan dengan baik sampai sekarang. Jadwal pun masih sama, hari boleh bermain gadget pun masih sama dan neng Marwah masih konsisten dengan aturan yang sudah disepakati. 



Sebelum saya melakukan komitmen tentang aturan bermain gadget dengan neng Marwah, saya menyadari betul bahwa dalam keluarga itu harus ada aturan yang dibuat dan dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga, termasuk aturan tentang bermain gadget ini. Aturan dalam setiap keluarga pasti bakalan berbeda dengan keluarga yang lainnya. Karena setiap keluarga masing - masing memiliki aturan tersendiri. 

Membuat aturan pada anak - anak itu gampang - gampang susah loh, duh beneran deh. Apalagi untuk anak seusia neng Marwah yang kadar rasa ingin tau nya meningkat sekali, saya kewalahan diawal - awal menerapkan aturan pada neng, kadang saya juga suka mikir ini bisa engga sih berkomitmen sama anak 9 tahun yang rasa ingin tehunya sedang melonjak, kok rasanya saya takut banget kalau aturan yang sudah disepakati itu ia abaikan begitu saja.

Alhamdulillah aturan yang saya berikan pada neng Marwah itu berjalan lancar, meski diawal minggu pertama rada riweh karena saya harus ngumpetin gadgetnya neng, namun pada minggu berikutnya hingga sekarang meski gadgetnya tidak saya umpetin, neng Marwah ga mau memakaianya kecuali sudah jadwalnya, seneng rasanya komitmen saya dan neng Marwah bisa berjalan sesuai dengan kesepakatan.

Menurut saya, aturan dan kedisiplinan pada anak emang harus diterapkan sejak dini, memang sih mereka masih kecil namun biarpun masih kecil ga ada salahnya anak belajar mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Ada beberapa cara yang bisa membantu untuk menerapkan aturan yang baik pada anak, semoga bermanfaat.

Aturan disepakati bersama, 
Bukan hanya pada anak, jika menetapkan aturan ya memang seharusnya disepakati bersama. Untuk membuat aturan di rumah pun wajib disepakati oleh seluruh anggota keluarga. Lebih baik lagi nih anak ikut terlibat dalam membuat aturan. Ketika berdiskusi tentang aturan tanyakan deh pendapat anak. Saya melibatkan neng Marwah ketika ada aturan di rumah dari mulai mengatur waktu tidur, bermain, makan, mandi dan waktu belajar. Saya dan suami melibatkan neng Marwah dalam membuat aturan adalah agar neng tau akan aturan dan melatih neng supaya terbiasa dalam menerapkan aturan, jadi aturan tidak dibuat sebelah pihak saja. Karena saya dan suami gam au dibilang orang tua yang diktator. 


Menentukan konsekuensi, 
Menetapkan aturan sudah oke, sekarang saatnya saya menetapkan konsekuensi atau hukuman apa yang pas ketika aturan dilanggar. Karena sekarang neng sudah boleh bermain gadget pada hari jumat sampai minggu sore, nah ketika neng melanggar aturan rumah yang lain maka saya dan suami akan menetapkan hukumannya seperti mengurangi hari bermain gadget, atau membatasi waktu bermain neng dalam beberapa hari. Tapi saya dan suami tidak menerapkan hukuman yang berat, ya hukuman ringan saja lah asal neng paham aja kalau melanggar aturan ya ada konsekuensinya. 

Menjelaskan, 
Selanjutnya saya dan suami menjelaskan secara mendetail tentang semua aturan pada neng. Tentu saja kami memberikan penjelasan yang bisa neng pahami dan mengerti. Penjelasan tentang aturan yang harus dipatuhi serta konsekuensinya. Dengan begini kan neng jadi paham apa itu aturan dan konsekuensinya. 

Konsisten,
Ini penting banget, konsistensi sangat dibutuhkan dalam penerapan aturan, supaya aturan yang sudah dibuat bisa berjalan secara baik. Jika tidak konsisten maka aturan akan dianggap ga penting. 

Hadiah, 
Menerapkan aturan sudah oke, aturanpun berjalan dengan sempurna, yang tidak boleh dilupakan adalah memberikan hadiah jika anak berhasil mematuhi peraturan yang sudah ditentukan, akan terasa bahagia bukan jika anak berhasil mengikuti aturan. Sebagai ungkapan bahagia, saya dan suami biasanya memberikan hadiah pada neng, ga gede sih hadiahnya yang penting neng suka, biasanya neng cukup dihadiahi dengan sekotak cokelat atau buku bacaan baru saja dia sudah bahagia. 

Jadilah contoh,
Orang tua itu kayak role model untuk anaknya, setuju gak? Kalau saya setuju, karena apa yang saya lakukan biasanya ditiru neng. Dari kecil sampe sekarang neng masih suka niru kelakuan saya, dari cara ngomong sampai cara saya ngomel juga dia turutin loh,jleb banget deh rasanya pas liat dia marah dan persis saya banget, hiks. Untuk aturan pun sama, anak akan mengikuti aturan jika orang tuanya mengikuti aturan juga, jadilah role model yang baik untuk anak. 


Jadi, menerapkan aturan pada anak itu gampang kok jika antara orang tua dan anak ada komunikasi dan juga interaksi. Yang lebih penting lagi ya konsisten melaksanakan aturannya itu, tetap berkomitmen! Wassalam, sampai jumpa pada sharing selanjutnya. 


Cheers,
With Love

Tian Lustiana 





Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

11 comments

  1. bener bgt teh.. konsisten, penting banget pas bikin kesepakatan. sekalinya ga, anak jd ga percaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kalau kita ga konsisten nantinya bakalan susah yaa menerapkan kepercayaan lagi pada anak

      Delete
  2. Jadi contoh emang penting banget ya Teh, mungkin gadget jadi kayak jam tangan kali ya kalau nanti anak saya besar^^ lumrah gitu, semua orang pakai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, tapi mungkin aturan pemakaian gadgetnya yang perlu diperhatikan orang tua

      Delete
  3. Jadi contoh dan konsisten itu berat hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyesss berat tapi wajib dilakukan apalagi ketika berkomitmen sama anak

      Delete
  4. betul teh anak lbh cpt copas apa yang dilihat dan didengar dr ortuny jd klo mau bilang nak ga bole main hp sambil ortuny pegang hp y podo wae 😂 jd mesti komit jg sbg ortu y teh

    ReplyDelete
  5. Marwahhhh, kita belum jadi2 nih playdate bareng malika..

    ReplyDelete
  6. Bab konsisten sm bab ngasih contoh itu masih peer banget buat aku, hiks

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya anak mah mengerti kalau dikasih penjelasan ya Teh.

    ReplyDelete

Post a Comment