Karakter anak itu perlu diasah dan diarahkan

Post a Comment
Anak memiliki kecerdasan dan keterampilan yang alami . Namun sebagai orang tua kita hanya perlu mengasah dan mengarahkannya saja ke arah yang lebih baik . Mau jadi apa anak kita tergantung koordinasi dari orang tua dan anak itu sendiri. Koordinasi dalam pembentukan karakter anak harus dilakukan seiring dan seirama , harus kompakan , yang diarahkan dan yang mau diarahkan harus kompak gitu. 
Lantas bagaimana bisa mencetak anak sesuai dengan keinginan sang orang tua???.... yuk baca deh. 

DISKUSI

Diskusi dalam mencetak karakter anak itu adalah hal terpenting yang pertama dilakukan dengan anak . Diskusikan apa yang anak inginkan dan anak tidak inginkan, carilah penyebabnya kenapa dia tidak menginginkan dan cari juga alasan kenapa dia inginkan. Diskusikan sesuai dengan umur anak , biasakan anak anda merasakan damai ketika sedang berdiskusi dengan anda. Nah silahkan lakukan dirumah yaa berdiskusi dengan anak , kalau saya siih diskusiin seputar mencetak karakter Marwah selalu dilakukan ketika menjelang tidur , ketika menjelang tidur sesudah saya menceritakan buku dongeng saya selalu ajak Marwah berdiskusi ringan tentang hal - hal yang memperngaruhi karakternya , contohnya :
" Dek , koq di sekolah temennya banyakan cowok sih?" Tanyaku 
Dengan polos Marwah menjawab " iya aku ga suka temenan sama anak cewek."
Lalu akupun menanyaakan alasan serta sebab akibatnya .. . kurang lebih seperti itu deh contoh diskusinya yaaa... 

KOMPAK

Setelah berdiskusi , pasti ibu sudah tahu dong langkah selanjutnya yang harus dilakukan setelah berdiskusi. Setidaknya kita sudah mengantongi keinginan dan hal yang tidak anak sukai , bisa jadi bahan pertimbangan juga. Mulailah dengan mengproklamirkan pada diri sendiri dan anak bahwa kita akan kerja sama mencapai satu tujuan yaitu membuat karakter anak lebih baik sesuai keinginan kita sbg orang tua .Tentunya ayah dan ibu harus kompak juga yaa. Sebagai contoh sih yaa, saya dan suami suka membuat kesepakatan untuk mengarahkan karakter marwah. Marwah selalu diuji kejujurannya , saya dan suami selalu menanyakan hal - hal yang dia perbuat padahal kami sudah tau kebenarannya . Seperti :
"Duh ini buku ibu dicoretin siapa yah, sama Mas kahfi mungkin yah". Saya mencoba menyalahkan orang lain, karena ingin tahu reaksi dari anak . 
" Bukan koq bu, itu aku yang coret." Dengan sigap marwah menjawab dan mengakui perbuatannya. Nah walaupun dia bersikap jujur namun karena telah bersalah dengan mencoret buku , maka aku dan ayahnya kompak memberi arahan bahwa apa yang dia kerjakan itu tidak baik, tentu saja arahan dari ayah dan ibu harus sama alias kompakan. Jangan sampai anak memiliki 2 nasihat yang berbeda, itu akan membuat anak bingung. 


Saya dan suami selalu membiasakan untuk mereview kegiatan marwah setiap hari. Jika saya sedang sibuk maka suamilah yang ambil peran , dan sebaliknya. Intinya saya dan suami sebagai orang tua inginkan yang terbaik untuk Marwah, jadi yah harus kompak. 

Namun kadang memang sih antara saya dan suami sering ada selisih faham mengenai hal ini , kadang suami bilang karakter anak itu secara alami sudah terbentuk, namun aku tetap pada prinsipku, walaupun sudah terbentuk secara alami, saya tetap harus mengarahkan dan mengasahnya lagi supaya lebih terarah gitu. Dan akhirnya suami setuju juga diajak kerja sama :D hihihi gpp yaa. Tapi yah memang begitu seharusnya. Bayangkan saja jika karakter anak yang lahir secara alami itu tanpa arah dan tidak diasah, mereka diluar kendali orang tua , aduuuh koq aku jadi serem gini bayanginnya yah. Apalagi sekarang marak sekali video tentang perilaku anak yang tidak senonoh, nah kalau sudah gitu mau nyalahin siapa dooong???? * tuing tuing tuing * ... Maka dari itu marilah sejak dini kita rancang , asah dan arahkan karakter dan pribadi anak, karena dengna fondasi yang kuat sebuah bangunan akan kokoh * halah jadi lebay * .

Semoga anak - anak kita menjadi anak solehah dan selalu menuruti aturan agama dan menghindari larangannya.. Aamiin 


Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment