Menghukum anak, adalah sesuatu yang pasti pernah dilakukan oleh setiap orang tua. Saya yakin hampir tidak ada orang tua yang tidak pernah menghukum anaknya. Tentunya hukuman yang diberikan pada anak masih dalam batas kewajaran dong ya.
Tujuan dari diberikannya hukuman pada anak adalah agar sang anak bisa berbuat lebih baik, lebih santun dan tentunya menjadi anak solehah kan? Jangan sekali - kali menghukum anak yang sampai mengakibatkan anak menjadi down dan terpuruk atau malah jadi membuat anak menjadi stress. Dont do it.
Menghukum anak tentu saja ada alasan dan sebabnya. Karena setiap sebab pasti ada akibat. Lantas apa sih sebenarnya alasan yang membolehkan kita menghukum anak? dalam batas kewajaran tentunya ya.
- Agar anak konsisten dengan perjanjian, hukuman yang mendasar pada sebuah konsekuensi dari perjanjian yang kita buat bersama anak adalah merupakan hukuman yang baik. Makna hukuman yang diberikan pada anak harus dipahami dulu oleh kita sebagai orang tuanya, bukanlah untuk memuaskan rasa marah dan emosi kita terhadap anak setelah anak melakukan suatu kesalahan. Jadi hukuman memang harus dilakukan dengan konsisten, jangan hanya karena emosi sesaat saja, yakinkan pada anak bahwa dengan hukuman ini anak akan menjadi konsisten seperti apa yang orang tua contohkan. Lagi - lagi contoh nyata adalah pelajaran yang baik untuk anak, so lakukan yang baik - baik yaa.
- Agar anak tidak mengulangi kejadian yang sama, memaklumi kesalahan anak boleh dilakukan, sesekali saja. Jika setiap anak berbuat salah dan kita maklumi maka anak akan melakukannya berulang terus dan terus. Dalam keadaan ini hukuman memang bermaksud agar anak merasa jera dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
- Hikmah dibalik hukuman, apapun kesalahan yang anak lakukan pastilah bisa diambil hikmahnya. jadi maksud hukuman disini adalah agar anak akan lebih hati - hati dalam bersikap, anak jadi mengerti apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan.
dihukum menulis 2 lembar kata maaf, karena mereka berdua berantem. |
Hukuman memang bukanlah hal yang buruk namun bukan juga hal yang baik yang harus dilakukan terus menerus. Lakukan hukuman pada anak dengan bijak, jangan memakai emosi dan amarah. Karena jika masih dalam kondisi emosi dan marah, hukuman pun pasti akan berlangsung kasar dan menyakitkan untuk anak. Anak hanyalah mahluk kecil yang masih perlu kita bimbing dan arahkan, perbuatan yang anak lakukan tidak lain hanyalah mencontoh lingkungan dan perbuatan orang yang disekitarnya, termasuk orang tua. Jadi lakukan yang terbaik, untuk anak dan untuk lingkungannya.
Yuk lebih bijak dalam menghukum anak, dan ingat yah jangan pake emosi dan amarah :)..
Love your kids with heart,
Salam kenal mak...
ReplyDeletekl utk hukuman, dimulai dr usia brp ya mak idealnya?
Salam kenal kembali mak :)
DeleteUtk hukuman agar anak menjadi disiplin ya dengan catatan bukan hukuman pukulan, cacian atau kemarahan itu bisa dilakukan setelah anak betul mengerti akan arti kedisiplinan , mengerti benar dan salah. Sekali lagi saya ingatkan, hukuman bukanlah kekerasan ya mak
Terimakasih atas kunjungannya
Hukuman saya paling ditinggal pergi Mak, sesuai perjanjian. Sampai sekarang masih efektif..hehehe
ReplyDeleteYa setiap orang tua memiliki cara berbeda - beda dalam memberikan hukuman thd anaknya, namun tujuannya sama yakni ingin anaknya menjadi lebih baik :)...
DeleteTerimakasih atas kunjungannya
tfs mak...belu punya krucil jd simpen dulu ilmunya^^
ReplyDeleteHihi iya semakin banyak belajar semakin banyak ilmu semakin hebat menjadi ibu kelak, aamiin... Terimakasih atas kunjungannya
DeleteBener, ngga boleh pake emosi, tapi kadang suka kelepasan, udah gitu nyesel :(
ReplyDeleteIya mak, itulah kenapa sebaiknya kalau sedang emosi atau marah sama anak lebih baik menghindar, karena kalau lg emosi kita kasi hukuman, ujung2nya emosi yang keluar :(,,, terimakasih atas kunjungannya mak
Deletesetiap orang tua punya cara yang berbeda untuk menghukum anak nya yang jelas pasti untuk kebaikan anak nya ya kan bu tian ?
ReplyDeletebenar sekali pak / bu :).
DeleteTerimakasih sudah berkunjung
wah benar memberikan pencerahan mak buat saya, kadang saya suka emosi ngadepin anak yang suka mancing emosi, namun setelah baca ini saya jadi hrs lebih bs kontrol emosi deh, thanks for sharing mak
ReplyDeletealhamdulillah jika memang bisa bermanfaat ya buat mbak, saya senang. Ya mbak kita harus bisa terus belajar kendalikan emosi, saya juga masih terus belajar kok :)
DeleteTerimakasih atas kunjungannya mbak
Jujur mak, emosi suka meledak begitu saja begitu melihat kenakalan anak, hiks dan saya termasuk orang yang kurang bisa mengendalikan emosi. Semoga saya bisa menjadi ibu yang sabar ya mbak, alhamdulillah terimakasih artikelnya. salam kenal dari saya silent reader mbak Tian yang selalu rajin baca blognya tapi baru kali ini saya komentar, hihi. Shinta, Surabaya
ReplyDeletealhamdulillah, senang sekali kalau artikelnya bermanfaat. Yuk mbak Shinta kita belajar bersama mengendalikan emosi :). salam kenal juga yaa dan terimakasih atas kunjungannya
DeleteSelain yang telah diuraikan, ada lagi yang gak kalah penting. Hindari menghukum anak di depan anak lainnya exp menghukum anak di depan teman-teman bermainnya.
ReplyDeletebenar mak, terimakasih atas masukannya, memang kalau menghukum anak didepan teman - temannya kurang baik thd psikologis anak :) terimakasih atas kunjungannya
DeleteMemang menghukum anak bagian yg tidak bisa dipisahkan dalam mendidik anak ya mak. Dan kadang sebagai orangtua hal yg harus bisa dibedakan adalah antara tegas vs marah.
ReplyDeleteTegas bukan berarti harus disertai kemarahan.
Dengan marah bukan berarti tegas.
Saya masih terus berusaha belajar akan hal itu... yg paling membuat akal sehat "hilang" adalah saat kita sedang lelah ya mak :|
saya juga masih belajar dalam mengendalikan emosi dan marah terhadap anak mak, ketika lelah itu rasanya pengen marah mulu :D hihi makasih atas kunjungannya mak
Deleteyuukk, hehehe
ReplyDeletebenar sekali, memang harus lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi kelakuan anak-anak bu, salam perkenalan ya bu
ReplyDelete