Sejak
neng Marwah lahir saya merasakan kebahagiaan yang sangat luar biasa, suami saya
pun demikian. Yah, kami sekeluarga merasakan hal yang sama, kami bahagia. Setiap
anak yang terlahir kedunia adalah anak yang hebat, lengkap dengan kelebihan dan
kekurangan anak. Orang tua harus mau menerima kekurangan anak dan menonjolkan
atau mengembangkan kelebihan anak. Jadi, meski dulu neng Marwah masih bayi,
saya dan suami sudah diskusikan masalah ini.
Dalam
anggapan saya , setiap anak itu udah ada potensinya masing – masing, yang
potensinya itu beda dengan anak – anak lain, jadi saya kurang suka kalau masih
ada yang suka membanding - bandingkan
anak saya dengan anak mereka, helloooow setiap anak itu berbeda dong pak , bu. Pokoknya
saya sebel banget sama ibu – ibu atau bapak – bapak yang hobinya membandingkan
anaknya dengan anak yang lain yang memang dibawah standar anaknya. Temen –
temen ada yang suka sebel juga gak sih kalau anaknya disbanding – bandingkan?
“setiap anak itu polos, bak kertas putih bersih”
Pernah
denger ungkapan gitu, hmmm saya sih kurang setuju sama ungkapan itu, karena
kebanyakan orang tua menganggap anak itu bak kertas putih jadi mereka sukanya
melukis kertas putih itu semaunya.
Buat
saya, anak terlahir dengan potensi tersendiri, dengan kemampuan tersendiri, orang tua hanya butuh
merangsang dan membuat anak menjadi dirinya sendiri. Sebagai orang tua, tugas
saya harus memberikan pendidikan pada anak, kasih sayang, perlindungan, cinta
serta pola asuh yang akan mencetak kepribadian anak. Nah inilah yang bikin
karakter anak beda, dari cara orang tua menstimulasi dan pola asuhnya.
Makanya
kalau ada anak yang gak bisa diatur apakah memang itu salah anak? Yakin? Bahkan
orang tua nya sendiri loh yang melabeli anak itu, katanya anak nakal. Hmm padahal
penyebabnya adalah pola asuh orang tua, ya orang tua lah yang memegang kendali
dan juga memiliki peran utama dalam hal membentuk karakter dan kepribadian
anak, jadi jangan langsung salahin anak, introspeksi dulu ke diri sendiri. Selalu
saya ingat bahwa anak melakukan apa yang orang tua contohkan!
Sebenernya
apa sih yang mempengaruhi kok anak menjadi seperti itu? Ternyata ada beberapa
faktor yang sangat mempengaruhi kenapa anak menjadi keras dan nyaris susah
diatur diantaranya adalah :
Karena orang tua nya sendiri
Orang
tua itu perannya gede banget ya dalam kehidupan anak. Dari mendidik dan
membimbing anak dilakukan orang tua, lengkap yah ayah dan ibu. Saya suka mikir
ketika anak susah diatur padahal pola asuh dirasa sudah benar deh, apalagi nih
yang salah. Kadang saya suka nanya pada diri saya sendiri, apa iya saya salah
mendidik anak.
Orang tua yang suka interogasi anak ketika anak salah atau selalu berprasangka buruk malah yang ada bakalan membuat benci dalam diri anak, anak akan merasa diperlakukan tidak adil, anak akan merasa bersalah terus karena terpojokkan. Inilah akhirnya anak kadang menjadi pemberontak dan kadang bohong karena takut diinterogasi dan dimarahi orang tuanya.
Karena pengaruh lingkungan
Oke, di rumah udah merasa baik bimbing anak tapi kadang anak masih saja engga nurut, coba deh cek lingkungan sekitar, apakah disana masalahnya. Karena lingkungan juga memiliki pengaruh loh sama kepribadian anak.
Bagaimana kalau faktor bawaan anak? Kalau sejak lahir anak sudah ada sisi negatifnya? gimana dong supaya bisa menghapus sifat negatif pada diri anak?
Berikan kepercayaan pada anak!
Penting banget loh memberikan kepercayaan pada anak. Tanamkan kepercayaan dalam diri anak bahwa mereka adalah anak yang baik dan mandiri, hebat, pintar, soleh - solehah dan sehat. Terus berikan afirmasi itu pada anak, secara tidak langsung itu sudah mempertahankan kepercayaan anak.
Insya allah next postingan saya akan bahas tips agar anak merasa percaya diri :).
Feel free to sharing yaaa bu ibu, :)
With love,
Tian lustiana
12 Comments
semoga bisa jd orangtua yg baik biar anaknya jg baik
ReplyDeleteaamiin yaa Rabb
DeleteSetuju teh, kadang kesel ya lihat kelakuan anak ga sesuai harapan. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, sedikit banyak dalam kelakuannya itu ada kelakuan kita sendiri yang ditiru olehnya. Jadi orang tua memang harus terus memperbaiki diri ya, jangan cuma menyalahkan, huhu.
ReplyDeleteYa itulah sukanya menyalahkan ya hehehe
DeleteKarena orang tuanya sendiri. Eta bener pisan. Saya sering nemu org tua yang ngebelain anaknya padahal udh jelas2 anaknya salah eheuheuheu.
ReplyDeleteiya kan hehehe apa yang terjadi sama anak ya tanggung jawab orang tuanya
Deletememang keluarga berperan sangat buat perkembangan anak ya teh ini PR
ReplyDeleteBetul sekali teh
DeleteSetuju pisan Tiaaaan,
ReplyDeleteAnak mah da peniru ulung, dan yang paling suka ditiru pastilah yang paling dekat dengannya. Siapa lagi atuh kalo bukan ibu bapaknya :))
Betul teteh, ibu bapaknya yang memiliki peran.
DeleteYang paling berat itu teladan orang tua. Aku masih susah nih jadi teladan buat anak-anak. HUhuhuhu...
ReplyDeleteIya me too teteh, hiks
DeleteTerimakasih telah berkunjung, berikan komentar yuk. Eh tapi saya mohon jangan masukkan link hidup yah, atau saya delete :)