Bismillah,
Alhamdulillah, neng Marwah itu termasuk anak yang terbuka banget sama saya dan ayahnya. Apa - apa pasti ia ceritakan dengan penuh semangat. Mulai dari perasaannya sampai permasalahan yang muncul sama teman sekolahnya, masalah pelajaran dan apa yang ia makan pun selalu diceritakan. Mungkin udah semacam rutinitas kali yah setiap saya atau ayahnya pulang kantor selalu saja diajak ngobrol sama neng Marwah dan kami harus siap mendengarkan curhatnya.
Namun ternyata ga semua anak bisa terbuka gitu ya sama orang tuanya, ada juga anak yang lebih seneng memendam semua perasaannya sendiri, males curhat sama kedua orang tuanya. Padahal menurut beberapa psikologi anak, masalah keterbukaan anak ini tuh adalah hal yang penting loh, bukan hanya itu namun kita sebagai orang tua harus mau juga selalu mendengarkan anak. Dengan begitu anak bicara, orang tua mendengar itu jadinya kita sebagai orang tua punya informasi kunci untuk mengetahui perkembangan anak setiap hari. Menurut saya sih jadinya lebih mudah buat masuk secara emosional, jadi ngarahin anak pun menjadi lebih mudah. Yang saya rasakan sih gitu.
Untuk yang merasa anaknya ga terbuka dan ga suka cerita - cerita, jangan khawatir bu ibu karena bisa kok dilakukan beberapa cara supaya anaknya bisa dan mau terbuka dan terlibat percakapan aktif bersama orangtuanya. Mudah - mudahan tips sederhana ala saya ini bisa bermanfaat ya, aamiin.
Sering ajakin anak ngobrol / diskusi aktif disetiap sela - sela kegiatannya
Jadi,saya dan suami itu paling seneng ngajakin neng Marwah ngobrol dari kecil. Kalau sedang beraktivitas apapun, kami selalu membiasakan ngajakin neng Marwah ngobrol dan terlibat dalam diskusi aktif. Hmmm pernah saya diprotes loh, katanya anak 3 tahun an diajak diskusi aktif gitu apa ga kaku dan ga bikin anak stress. Ya saya kan ga ngajakin anak ngobrol masalah pilpres atau masalah ekonomi kali, saya dan suami itu ngajakin diskusi tentang warna mobil, warna kamar, makanan kesukaannya, beli mainan kesukaannya dan hal remeh temeh lainnya. Jadi obrolannya tuh disesuaikan dengan usia anaknya juga.
Pokoknya lakukan suasana ngobrolnya tuh senyaman mungkin, jadi anak akan dengan nyaman bercerita dan menjadikan momen ngobrol ini menjadi momen favoritenya.
Belajar memahami kebiasaan komunikasi anak
Setiap orang tuh memiliki komunikasi yang berbeda - beda. Sebagai orang tua, saya harus banyak belajar tentang komunikasi dengan anak. Jangan sampai kebiasaan komunikasi anak itu ingin saya ubah menurut keinginan saya, yang ada anak malah jadi males buat cerita. Jadi belajar deh memahami kebiasaan komunikasi anak ya, yang penting kan point kita tuh supaya anak mau bicara dan ngobrol sama orang tua. jadi masalah komunikasi ya ikuti saja.
Misalnya, neng Marwah paling males kalau diajakin ngobrol pagi - pagi, makanya kalau pagi saya ga pernah ajak dia ngobrol aktif, takutnya malah merusak mood nya jika tetep saya paksakan untuk mengajaknya ngobrol aktif dipagi hari. Kadang anak juga kan butuh diam, ga melulu nyerocos ngobrol sama kita, jadi hargai itu.
Baca : CARA MENANGANI PERUBAHAN MOOD PADA ANAK
Antusias ketika anak bercerita
Jujur, saya sebenernya kalau ngikuti ego tuh males dengerin anak cerita, apalagi neng Marwah itu senengnya cerita pas saya pulang kantor. Namun saya ga mau dong ngecewain anak, jadi mau ga mau saya harus antusias dan merasa tertarik untuk mendengarkan ceritanya sampai selesai.
ketertarikan orang tua disini tuh sebagai tanda bahwa kita tuh bener - bener tertarik sama cerita anak, ini bisa membantu anak merasa didengarkan dan malah bikin anak akan terus bercerita pada kita.
Jangan lupa untuk selalu memberikan respon
Ketika anak sedang antusias bercerita, respon kita jangan cuek namun coba deh untuk menanggapi cerita anak dengan emosi yang nyata. Saya biasanya suka agak lebay sih dengan respon fisik, anggukan kepala, mengernyitkan dahi atau bahkan saking antusias nya saya kadang bengong sambil melotot dan berakting bahwa saya benar - benar sedang merasakan dan masuk ke dalam cerita anak. Dengan begitu anak akan merasa perasaannya itu bisa dipahami dan insya allah mereka akan menjadi lebih terbuka dan percaya pada orang tuanya.
Baca : BEGINI CARA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN ANAK
Untuk merealisasikan itu semua, awali dari kita sendiri. Saya kadang kalau neng Marwah ga ngajak ngobrol saya yang suka memulainya. Misalnya saya curhat masalah saya di kantor sama anak " Tadi ibu kesel, kerjaan banyak tapi badan lemes!" Jadi anak bisa ikut menanggapi masalah kita juga dan mereka bakalan berpikir bahwa sebagai mahluk sosial kita butuh teman untuk ngobrol berbagi pikiran.
Mudah - mudahan sampe besar neng Marwah akan selalu terbuka sama ibu ya nak. Semoga juga tips ini berhasil ya dan anak - anak bu ibu yang belum terbuka menjadi terbuka dan lebih mau bercerita / curhat sama orang tuanya. Aamiin.
Baca : MENINGKATKAN BONDING DENGAN ANAK
Alhamdulillah, neng Marwah itu termasuk anak yang terbuka banget sama saya dan ayahnya. Apa - apa pasti ia ceritakan dengan penuh semangat. Mulai dari perasaannya sampai permasalahan yang muncul sama teman sekolahnya, masalah pelajaran dan apa yang ia makan pun selalu diceritakan. Mungkin udah semacam rutinitas kali yah setiap saya atau ayahnya pulang kantor selalu saja diajak ngobrol sama neng Marwah dan kami harus siap mendengarkan curhatnya.
Namun ternyata ga semua anak bisa terbuka gitu ya sama orang tuanya, ada juga anak yang lebih seneng memendam semua perasaannya sendiri, males curhat sama kedua orang tuanya. Padahal menurut beberapa psikologi anak, masalah keterbukaan anak ini tuh adalah hal yang penting loh, bukan hanya itu namun kita sebagai orang tua harus mau juga selalu mendengarkan anak. Dengan begitu anak bicara, orang tua mendengar itu jadinya kita sebagai orang tua punya informasi kunci untuk mengetahui perkembangan anak setiap hari. Menurut saya sih jadinya lebih mudah buat masuk secara emosional, jadi ngarahin anak pun menjadi lebih mudah. Yang saya rasakan sih gitu.
Untuk yang merasa anaknya ga terbuka dan ga suka cerita - cerita, jangan khawatir bu ibu karena bisa kok dilakukan beberapa cara supaya anaknya bisa dan mau terbuka dan terlibat percakapan aktif bersama orangtuanya. Mudah - mudahan tips sederhana ala saya ini bisa bermanfaat ya, aamiin.
Sering ajakin anak ngobrol / diskusi aktif disetiap sela - sela kegiatannya
Jadi,saya dan suami itu paling seneng ngajakin neng Marwah ngobrol dari kecil. Kalau sedang beraktivitas apapun, kami selalu membiasakan ngajakin neng Marwah ngobrol dan terlibat dalam diskusi aktif. Hmmm pernah saya diprotes loh, katanya anak 3 tahun an diajak diskusi aktif gitu apa ga kaku dan ga bikin anak stress. Ya saya kan ga ngajakin anak ngobrol masalah pilpres atau masalah ekonomi kali, saya dan suami itu ngajakin diskusi tentang warna mobil, warna kamar, makanan kesukaannya, beli mainan kesukaannya dan hal remeh temeh lainnya. Jadi obrolannya tuh disesuaikan dengan usia anaknya juga.
Pokoknya lakukan suasana ngobrolnya tuh senyaman mungkin, jadi anak akan dengan nyaman bercerita dan menjadikan momen ngobrol ini menjadi momen favoritenya.
Belajar memahami kebiasaan komunikasi anak
Setiap orang tuh memiliki komunikasi yang berbeda - beda. Sebagai orang tua, saya harus banyak belajar tentang komunikasi dengan anak. Jangan sampai kebiasaan komunikasi anak itu ingin saya ubah menurut keinginan saya, yang ada anak malah jadi males buat cerita. Jadi belajar deh memahami kebiasaan komunikasi anak ya, yang penting kan point kita tuh supaya anak mau bicara dan ngobrol sama orang tua. jadi masalah komunikasi ya ikuti saja.
Misalnya, neng Marwah paling males kalau diajakin ngobrol pagi - pagi, makanya kalau pagi saya ga pernah ajak dia ngobrol aktif, takutnya malah merusak mood nya jika tetep saya paksakan untuk mengajaknya ngobrol aktif dipagi hari. Kadang anak juga kan butuh diam, ga melulu nyerocos ngobrol sama kita, jadi hargai itu.
Baca : CARA MENANGANI PERUBAHAN MOOD PADA ANAK
Antusias ketika anak bercerita
Jujur, saya sebenernya kalau ngikuti ego tuh males dengerin anak cerita, apalagi neng Marwah itu senengnya cerita pas saya pulang kantor. Namun saya ga mau dong ngecewain anak, jadi mau ga mau saya harus antusias dan merasa tertarik untuk mendengarkan ceritanya sampai selesai.
ketertarikan orang tua disini tuh sebagai tanda bahwa kita tuh bener - bener tertarik sama cerita anak, ini bisa membantu anak merasa didengarkan dan malah bikin anak akan terus bercerita pada kita.
Jangan lupa untuk selalu memberikan respon
Ketika anak sedang antusias bercerita, respon kita jangan cuek namun coba deh untuk menanggapi cerita anak dengan emosi yang nyata. Saya biasanya suka agak lebay sih dengan respon fisik, anggukan kepala, mengernyitkan dahi atau bahkan saking antusias nya saya kadang bengong sambil melotot dan berakting bahwa saya benar - benar sedang merasakan dan masuk ke dalam cerita anak. Dengan begitu anak akan merasa perasaannya itu bisa dipahami dan insya allah mereka akan menjadi lebih terbuka dan percaya pada orang tuanya.
Baca : BEGINI CARA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN ANAK
Untuk merealisasikan itu semua, awali dari kita sendiri. Saya kadang kalau neng Marwah ga ngajak ngobrol saya yang suka memulainya. Misalnya saya curhat masalah saya di kantor sama anak " Tadi ibu kesel, kerjaan banyak tapi badan lemes!" Jadi anak bisa ikut menanggapi masalah kita juga dan mereka bakalan berpikir bahwa sebagai mahluk sosial kita butuh teman untuk ngobrol berbagi pikiran.
Mudah - mudahan sampe besar neng Marwah akan selalu terbuka sama ibu ya nak. Semoga juga tips ini berhasil ya dan anak - anak bu ibu yang belum terbuka menjadi terbuka dan lebih mau bercerita / curhat sama orang tuanya. Aamiin.
Baca : MENINGKATKAN BONDING DENGAN ANAK
Jika ada yang ingin menambahkan atau memiliki pengalaman tentang ini silakan sharing bareng ya, bisa sharing dikolom komentar. Terimakasih.
With Love,
Halo mbak, oh ternyata seperti itu, jadi kita yang harus menyesuaikan dengan pola komunikasi anak. Wah nanti akan saya terapkan kepada keponakan, saya belum pynya anak sialnya hahaha.
ReplyDeleteSalam kenal yah mbak.