Bismillah,
"Bu, nonton Turning Red yuk, kemarin temanku bilang katanya bagus loh filmnya"
Ajak neng Marwah.
Ya, kami memang biasa nonton bareng film - film. Meskipun ibu kurang suka nonton, namun karena neng Marwah suka nonton jadi ibu harus imbangi, hehe. Ibu harus kontrol apa yang neng Marwah tonton, makanya setiap mau nonton neng biasa bilang dan minta izin ibu, bahkan suka ngajak nonton bareng.
Nonton film anime juga suka, sebenernya ibu enggak suka sih, haha. Kadang ibu suka tertidur kalau nonton. Paling ujung - ujungnya suka minta diceritain aja gimana endingnya.
Film yang saya dan neng Marwah tonton kali ini adalah TURNING RED, film animasi terbaru dari Pixar & Disney. Film ini kami tonton di platform Disney+ Hotstar. Turning Red menceritakan tentang seorang gadis berusia 13 tahun ( seusia neng Marwah ) , bernama Meilin Lee. Seorang keturunan Tionghoa yang stay di Toronto, kanada. Mei adalah gadis yang mandiri dan selalu mematuhi semua aturan kedua orang tuanya. mei juga memiliki teman - teman yang baik.
Hingga suatu keadaan , Mei berubah menjadi seekor panda merah raksasa. Panda merah itu adalah berkat dari leluhur Mei yang akan terjadi pada setiap generasinya.
Banyak hal menarik dan baik yang bisa dipetik dari film Turning red ini, tentang memahami dan juga mengerti keinginan anak . Mei ditokohkan sebagai anak yang mandiri, pintar dan juga merasa sudah dewasa. Ibunya pun sangat peduli sama Mei, tapi ya namanya juga ibu yah, saking sayangnya kepedulian & perhatiannya itu suka melampaui batas dan terlalu besar, menjadikan Mei merasa tidak bebas.
Anak remaja itu kan cenderung ingin tahu segala hal dan juga kan sedang mencari jati dirinya. Kita sebagai orang tua sangat tidak ingin anak terjerumus ke pada hal buruk, namun ternyata bukan berarti orang tua bisa atur semaunya. Orang tua harusnya tidak terlalu kerasa sama anak, menghargai keinginan anak, mengerti dan memahami hobi anak asalkan semua pada jalurnya, tidak keluar rel.
Orang tua hanya butuh memberikan bekal dengan ilmu yang cukup untuk anak supaya anak tidak salah jalan dan tidak keluar jalur atau masuk ke dalam pergaulan yang salah. Jika kita sebagai orang tua menekan anak maka anak akan berontak.
Karena kan enggak baik kalau orang tua terlalu protektif juga, ada beberapa dampak negatif yang bisa terjadi pada anak ketika kita sebagai orang tua terlampau protektif, diantaranya adalah :
- Anak menjadi kurang mandiri, karena semuanya diatur orang tua.
- Anak menjadi sulit mengambil keputusan.
- Anak akan menjadi sangat manja, hampir semua keinginan anak ingin dituruti.
- Pergaulan anak menjadi terbatas, karena banyak dilarang orang tua.
sepertinya saya harus ajak anak nonton nih
ReplyDeletebiar dia bisa ambil hikmah dari film ini
maklum anak sy tunggal
sebenarnya sudah diajar mandiri tapi kadang karena tahu dia sendiri masih bergantung dengan ortu
Iya anak saya juga tunggal, jadi memang harus diajarkan kemandirian yah. Karena kebanyakan anak tunggal brgantung banget sama ortunya,.
DeleteUntuk perkembangan dan pergaulan anak remaja film ini sepertinya cocok ya Teh. Banyak pelajaran yang bisa diambil. Tapi sebagai muslim mungkin kita menyesuaikan saja ya...
ReplyDeleteIya teh, pesan moral pendidikan anaknya yang baik bisa diambil, tentu yang sesuai dengan pemahaman agama juga.
DeleteSeru ya kalau nonton film bersama anak-anak. Jadi penasaran pengen nonton film Turning Red juga nih setelah baca postingan ini.
ReplyDeleteIya, sila ditonton bersama anaknya.
DeleteWah, kemarin mau nonton film ini masih bingung dimana bisa nontonnya.. Apa harus download dulu biar bisa free? :D
ReplyDeleteKira" ada rekomendasi tempat nontonnya gak ya? Hehee,,
tonton di Disney hotstar saja, disana banyak film yang layak ditonton anak.
DeleteSaya termasuk ibu yang tidak begitu protektif pada anak gadis. Untuk hal tertentu misalkan dia mau hangout dengan teman-temannya, saya pasti tanya siapa saja temannya, pergi kemana dan sesekali saya VC untuk mengetahui keberadaannya. Tetapi sehari- hari anak saya bebaskan dalam bergerak namun tetap dalam batasan yang sudah ditentukan
ReplyDeleteIya asalkan masih dalam batasan yang wajar yah
DeleteTurning Red film yang menghibur banget. Saya gak bosa meskipun nonton berkali-kali. Selain menghibur, filmnya juga sarat moral story. Apalagi untuk orangtua yang memiliki anak remaja
ReplyDeleteiya, saya dan Marwah juga banyak ketawa selama nonton ini hehe.
Deletekayaknya bagus banget nih ya. pengin nonton ini
ReplyDeleteSila ditonton mbak
DeleteSetalah baca baca review film ini jadi Mau juga nonton bareng anak2, supaya lebih ngena gitu ilmu parenting nya.
ReplyDeleteIya, selamat menonton ya mbak.
DeleteSaya sudah nonton juga Mba. Dan sepakat banget dengan pesan pesan yang Mba sampaikan. Termasuk, bagaimanasang ibu bisa sebegitunya pada anaknya, rupanya karena masa lalu si ibu yang banyak sekali mendapat tuntutan dari nenek (ibunya si ibu) dan anggota keluarga lainnya.
ReplyDeleteWah seru nih kayaknya ya film Turning Red ini. Anak-anakku bakalan suka nih film animasi yang kayak gini. Nyari ah, semoga bisa disukai anak-anak. Nonton bareng-bareng lebih seru.
ReplyDeleteRekomendasi tontonan film yang bisa kita nikmati bersamaa anak karena banyak pesan2 yang bagus yang bisa dipelajari anak kita
ReplyDeleteSebenarnya, yang belajar ketika berada di pengasuhan itu keduanya ya, teh..
ReplyDeleteBerasa banget komunikasi dari orangtua dan anak plus bahasa saling memahami ini yang kudu banget dilakukan. Karena setiap anak apalagi generasi alpha, memiliki banyak sekali bargaining. Sehingga menjadi orangtua pun gak boleh banget keukeuh dengan pendapatnya sendiri.
Wah jadi referensi film buat ditonton sama fathan hehe maklumlah dia mulai masuk fase ngeyel
ReplyDeleteNonton turning red anak dan orangtua jadi saling belajar parenting dan mengantarkan anak mandiri dan sukses.
ReplyDeletePenasaran mba, pengen ajak anak nonton. Aku setuju mba jadi ortu jangan protektif. Ngalamin sendiri anak malah jadi memberontak. Bersyukur semuanya bisa terlewati.
ReplyDeleteWaah salut sama Mbak Tian yang mau nemenin si gadis nonton. Saya ini kadang males nemenin ABG ABG saya nonton karena sibuk ngurusin si kecil. Padahal ABG kalau nonton itu harus didampingi juga ya..
ReplyDeleteNonton juga ah, filmnya. Orang tua memang gak boleh terlalu protektif, karena dampak negatifnya ke anak. Aku aja sampai sekarang masih harus banyak belajar saat menghadapi anak.
ReplyDeleteBoleh juga ini nonton bareng ponakan. penasaran perubahan Mei
ReplyDeleteJadi pengen nonton juga. Memang sebagai ortu kita harus ngikuti hobi anak juga ya. Biar nyambung dan tetap bisa kasih pengawasan. Terutama kalau hobina nonton film gini. Pendampingan perlu dilakukan.
ReplyDelete