Begini Cara Bonding dengan Anak Remaja Perempuan

13 comments

 Bismillah, 


Bertambahnya usia anak, artinya pengetahuan saya seputar parenting pun harus nambah. Ya, saya mempolakan pikiran saya seperti itu. Karena anak remaja, bayi & balita itu punya trik beda dalam hal pola asuhnya. 




Parenting remaja lebih menantang, loh. Kan, kalau untuk anak balita kita tuh banyak fokus ajarkan gimana nih cara melakukan sesuatu, nah kalau parenting anak remaja itu harus bermain dengan manajemen emosi nya. Kalau anak balita sih bisa mudah dekat dengan orang tua, namun anak remaja, salah ngomong saja udah deh menjauh, huhuh. 


Makanya, sebagai seorang ibu saya harus terus memperkuat bonding dengan neng Marwah yang sekarang sudah menjadi anak remaja putri solehah supaya hubungan saya dan neng Marwah tidak renggang. 


Apa saja yang harus orang tua lakukan untuk memperkuat bonding dengan anak remaja? 


Ajak anak ngobrol santai

Anak perempuan saya, neng Marwah itu sangat suka ngobrol. Jadi dalam hal ini saya tidak alami kesulitan, karena tanpa diminta biasanya neng Marwah suka langsung ngobrol, apapun yang ia rasakan. 


Namun banyak juga anak remaja yang sukanya di kamar terus, tidak tertarik untuk ngobrol bareng orang tuanya. Nah kalau gini, harus kita duluan yang ambil topik obrolan yang bikin anak tertarik dan senang ngobrol sama kita sebagai orang tuanya. Lakukan kegiatan ngobrol sama anak sekitar 15 - 30 menit saja, namun harus dilakukan setiap hari. 


Supaya ngobrolnya santai, jadi cari waktu yang memang anak sedang bahagia dan kita juga sedang bahagia, jangan sedang sibuk atau sedang banyak pekerjaan. Biasanya saya suka menanyakan " Gimana de hari ini, happy?" Hanya dengan pertanyaan itu, biasanya neng Marwah langsung menjawab dengan sangat antusias dan ini bisa membuat anak terdorong untuk membuka diri. 



Obrolan ini juga bisa banget untuk pantau pertemanan anak, jadi biasanya saya suka kepo sama kehidupan anak sama teman - temannya, dan dengan happy neng Marwah menceritakan semua teman - temannya. 

Dengan rutin ngobrol ini bisa membuat anak remaja berfikir bahwa kita orang tuanya memang tertarik & peduli  dengan kehidupan mereka. 


Dengarkan anak 

Ketika anak sudah mau ngobrol dan percakapan pun mulai mengalir. Jangan egosi, kita sebagai orang tua harus mau mendengarkan. Ya, menjadi pendengar yang baik. Jadi anak bisa menceritakan semua yang dia rasakan dan dia inginkan. 

Saya biasanya menanggapi obrolan neng Marwah dengan komentar atau pertanyaan yang memang sesuai konteks pembicaraan, jadi jangan out of topic. Jangan juga motong perkataan anak, dengarkan saja dengan pikiran terbuka. 


Tetapkan & tegakkan aturan 

Ini perlu banget, karena anak remaja itu wajib paham tentang aturan yang harus diterima danperlu ia pahami, bahwa ada konsekuensi dari setiap kelakukannya. 

Jadi ketika suatu saat nanti anak lakukan kesalahan ia bisa ingat akan konsekuensi yang akan didapatnya. Jangan berteriak atau meremehkan anak ketika anak melakukan kesalahan. 


Habiskan waktu bersama anak 

Ini bagus banget untuk membangun bonding / ikatan orang tua dan anak yang kuat. Karena saya itu kerja jadi ketika libur biasanya saya langsung memberikan waktu untuk anak. Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan bareng anak, biasanya saya nonton film bareng, beli skincare bareng, jajan bareng atau masak bareng, jadi enggak susah kok. 


Sedekat apapun dengan anak , namun tetap harus kita posisikan sebagai orang tua. Jadi tetaplah menjadi orang tua yang disayang anak, jadi orang tua yang memang dibutuhkan anak. Karena menjadi orang tua atau ibu yang baik itu susah, apalagi ibu yang sempurna. Jadilah sahabat untuk anak. 


Semoga kita menjadi orang tua yang selalu dibutuhkan dan disayangi anak, semoga Allah selalu memberikan semua kebaikan pada kita semua. 



Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

13 comments

  1. Mbaaaa, daku kan sekarang juga punya anak remajaa

    MasyaAllah.... dramanyaaaa warbiyasak
    dibutuhkan kesabaran seluas samudera Hindia dan Pasific utk menjadi ortu remaja yg tetep waras dan bahagia :)
    Semangaatt semangaattt!
    Allah bersama kita!

    ReplyDelete
  2. Bener banget, Tian. Jadi ibu adalah proses belajar seumur hidup. Duluuuu kukira cuma perlu belajar parenting pas anak-anak masih kecil. Sekarang mereka udah 14 dan 20 tahun, mamanya harus tetep belajar karena tantangannya udah beda lagi. Ahaha, semangat ya kitaaa..

    ReplyDelete
  3. Masa ini juga yang saya jalani mom dengan gadis remaja saya. Rachel dia hobby ngobrol, tanpa diminta nyerocos sementara adiknya Glory tunggu diajak ngobrol baru mau terbuka mulutnya, beda anak beda karakter

    ReplyDelete
  4. Sebuah reminder buatku disaat anakku yg pertama akan memasuki masa remaja. Makasih ya mbak Tian, udah diingatkan kembali untuk membangun bonding sama anak

    ReplyDelete
  5. Kedua anak remajaku laki-laki tapi hampir sama sih...Setuju, yang utama sedekat apapun dengan anak , namun tetap harus kita posisikan sebagai orang tua.
    Semangat kita!

    ReplyDelete
  6. Betul sekali, orang tua harus hadir penuh, termasuh figur ayah perlu juga ngobrol bareng. Biar dapat perhatian dari laki-laki yang mencintainya (ayah)

    ReplyDelete
  7. Yaps, ngobrol salah sati cara komunikasi ya kak, tetap sesuai aturan ya. Melalui postingan ini aku bisa belajar bagaimana menjadi orang tua nanti.

    ReplyDelete
  8. Boleh dicoba nih ke keponakan yang cewek. Ternyata ada trik khususnya biar bounding nya makin asik

    ReplyDelete
  9. masya Allah Tian, anak pertamaku udah remaja ya sekarang... nggak terasa, waktu cepat banget berlalunya... semoga selalu sehat dan sholehah. aamiin

    ReplyDelete
  10. saya seorang pria beranak 2 dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena sekarang bekerja di rumah. Memang menjadi seorang ibu itu tidak gampang. Saya sudah merasakannya sendiri. SUngguh luar biasa perjuangan seorang istri.

    ReplyDelete
  11. Biasanya aku juga gitu ke adek. Ngobrol santai dulu, terus pancing-pancing deh. Barulah mengalir obrolan yang sebenarnya dikepoin emak-emak hehe

    ReplyDelete
  12. bener banget, menghadapi anak remaja tuh emang mesti tarik ulur ya, salah ngomong dikit mukanya langsung cemberut lalu mengambil jarak. Saya pun masih terus belajar nih ngadepin dua anak remaja saya

    ReplyDelete
  13. Trik dan sharing bermanfaat buatku nanti kalau punya anak.

    ReplyDelete

Post a Comment