Saya sangat miris, sedih dan shock membaca berita akhir - akhir ini, tentang banyak remaja yang nekad bunuh diri karena masalah mentalnya. Sayangnya, nggak semua orangtua menyadari gejala awal stress yang dialami remaja. Padahal ini sangat penting loh dilakukan untuk kesehatan mental maupun emosional remaja yang masih dalam perkembangan.
Sebagai yang memiliki anak remaja, saya sangat khawatir dan terus belajar nih untuk mengenal gejala - gejala stress pada anak remaja. Stress itu sangat mempengaruhi suasana hati, termasuk pada waktu tidur, energi dan juga pada nafsu makan. Jadi, ini awal banget yang biasa saya perhatikan ketika melihat perubahan pada anak remaja. Sebagai orangtua wajib banget kita ketahui kebiasaan anak, tentang kebiasaan makan dan juga tidurnya. Jadi ketika ada perubahan kita sudah bisa notice.
Usia remaja itu biasanya usia yang selalu mencoba untuk memecahkan masalah sendiri, namun ketika ia merasa gagal maka akan mulai mengeluarkan emosinya, biasanya dengan menangis dan merasa kegagalannya itu merupakan akhir dari dunianya. Nah reaksi ini berlebihan dan harus diwaspadai dan orangtua harus pandai mengamati tanda - tanda perubahan emosi pada anak remaja.
Tanda - tanda lain yang bisa kita amati, diantaranya adalah :
✔ Anak yang bertingkah tidak biasanya.
✔ Perubahan nilai yang cukup signifikan.
✔ Menarik diri dari aktivitas yang biasa dilakukan dan ia sukai.
✔ Mengeluh gejala fisik, sakit perut atau sakit kepala.
✔ Waktu tidur yang berkurang dari biasanya.
✔ Makan yang berubah, bisa lebih banyak atau lebih sedikit.
Selain tanda - tanda itu, orangtua juga harus paham tentang faktor penyebab stress pada remaja.
SOSIAL MEDIA
Sosmed ini seringkali menuai pro & kontra, bukan hanya untuk remaja. Untuk orang dewasa pun demikian, kadang stress seringkali dipicu dari masalah info dari sosial media. Jika pemakaian sosmed ini tidak baik maka yang ada menghabiskan waktu dan bisa menurunkan kepercayaan diri bahkan bisa sebabkan stress dan kecemasan.
Apalagi jika remaja alami cyberbullying , biasanya anak akan murung dan merasa stress.
TERLALU BANYAK KEGIATAN
Anak terlalu sibuk berkegiatan dan menyita waktunya membuat anak tidak memiliki waktu luang untuk beristirahat dan akhirnya anak bisa lelah serta stress.
ORANGTUA OVER PROTEKTIF
Orangtua mana yang tidak ingin kebaikan untuk anaknya, orangtua mana yang tidak ingin melindungi anaknya dari efek negatif dunia luar. Namun kadang perilaku orangtua yang over protektif justru mengekang anak, bukannya anak merasa nyaman namun anak akan merasa terganggu dan juga stress.
Dan masih banyak pemicu lainnya yang harus diwaspadai oleh orangtua. Salahsatu yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan sering berkomunikasi dengan anak.
Orangtua kita harus ekstra waspada supaya anak remaja tidak mengalami dampak yang berlebihan dari stress, karena ada efek jangka panjang loh jika anak stress, salah satunya adalah melemahkan imun tubuh.
Yap, stress mempengaruhi sistem imun tubuh. Karena ternyata ada pengaruh sistem imunitas pada mental. Karena ketika anak itu merasakan kesedihan dan stress yang ekstrim, maka tubuh akan melepaskan hormon stress, disebut kortikosteroid. Hormon ini tuh bisa membuat kerja sistem imun menjadi tidak maksimal dengan cara menghambar pembentukan limfosit, bagian sel darah putih yang tugasnya melawan penyakit. Nah, jika hal ini dibiarkan terus maka imun anak bisa menjadi drop dan akhirnya anak akan sakit karena stress.
Salah satu upaya yang saya lakukan supaya anak saya tetap fit dan sehat, rutin saya memberikan redoxon untuk menjaga imunnya supaya tetap sehat. Juga jangan lupa untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi yang baik untuk anak dan juga upayakan anak tetap olahraga supaya tetap sehat dan kuat.
Sampai jumpa dengan postingan ibu yang lainnya,
Tian lustiana
0 Comments
Terimakasih telah berkunjung, berikan komentar yuk. Eh tapi saya mohon jangan masukkan link hidup yah, atau saya delete :)