Dharma Sucipto, Penggiat Jajanan Sehat

Pernah berjalan - jalan ke area sekitar sekolah - sekolah? Kebanyakan jajanan yang kurang sehat yang ditemukan, jajanan yang mengandung banyak pengawet, mungkin menggunakan pewarna tekstil yang memang sudah bukan rahasia umum lagi. Bahkan ada juga yang menggunakan penyedap dan pemanis buatan, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus - menerus bisa terjadi masalah pada kesehatan, terutama pada anak - anak. 




Kan bisa anak - anak dibekali dari rumah saja supaya tidak jajan. Untuk sebagian orang tua sih bisa, termasuk saya yang memang selalu memberikan bekal pada Marwah sejak TK sampai sekarang SMP, namun kan tidak semua orang tua bisa melakukan itu, belum lagi yang tinggal di kota besar yang berkejaran dengan kemacetan, jadi berangkat dari rumah harus pagi sekali, jangankan menyiapkan bekal, sarapan saja mungkin tidak sempat. Ini yang menjadi salah satu faktor anak - anak lebih memilih jajan di sekolah saja, supaya kenyang dan praktis. 


Bagaimana jika anak konsumsi jajanan tidak sehat berlebihan? Tentu saja dampak negatif yang akan dirasakan, diantaranya adalah : 

  • Anak akan rawan terkena obesitas karena pemanis buatan dan gula yang berlebihan. 

  • Anak akan menjadi mudah terserang penyakit. 

  • Potensi kerusakan pada gigi.

  • Gangguan pencernaan.

  • Anak cacingan.

  • Anemia.

  • Gangguan gizi, bisa sebabkan stunting.


Dan masalah kesehatan lainnya. 


Dampak negatif inilah yang ternyata membuat seorang remaja asal Gresik, Jawa Timur yang memiliki keprihatinan pada pola konsumsi makanan /jajanan yang ada di kantin - kantin sekolah. Banyak sekali jajanan yang tidak sehat, mungkin saja dirinya juga sudah konsumsi ini sejak lama dan menyebabkan banyak gangguan kesehatan, ya nggak langsung dirasakan sih namun biasanya dampaknya berkepanjangan. 

Apalagi kalau keseringan konsumsi makanan yang mengandung zat aditif dan MSG yang membuat anak - anak dan juga remaja kecanduan. Juga minuman dalam kemasan plastik yang kandungan gulanya sangat tinggi, potensi timbulkan penyakitnya lebih besar. 


Dharma Sucipto, Penggiat Jajanan Sehat 


Dharma, alumni SMA 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, meskipun masih muda namun bukanlah kendala untuk membatasi ide kerennya memberikan kontribusi pada lingkungannya. Dharma sangat perhatian pada masalah jajanan yang kurang sehat yang sering dikonsumsi anak - anak di kantin sekolahnya. Dharma giat memberikan pemahaman dan edukasi seputar jajanan sehat, yang mana ia mulai dari sekolahnya. 




Dharma mempromosikan jajanan sehat yang dikreasikan bersama teman - temannya yang sudah menghasilkan 20 menu makanan dan juga minuman. Dharma memulai dari lingkungan kecilnya untuk mensosialisasikan jajanan sehatnya itu dan juga ke sekolah - sekolah lainnya. 


Varian jajanan sehat yang Dharma produksi bersama teman - temannya itu adalah susu Jagung yang mana tanpa susu, Pentol Ketela, Roti Selai Rosella dan juga puding jagung. 


Dharma, tergabung dalam divisi Pertanian Organik Unit Ekstrakurikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Bersama teman - temannya, mereka mengolah lahan milik sekolah, lahan sekolah ditanami dengan umbi - umbian dan kacang - kacangan, kemudian hasil panennya itu dijadikan sebagai bahan dasar utama untuk panganan tradisional. Mereka memberi nama gerakan ini, Small Farming Food Society. 


Keren banget ya, Dharma Sucipto ini. Dan menurut saya sangat layak mendapatkan penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards yang memang rutin diselenggarakan oleh PT. Astra International Tbk. 


Penghargaan tahunan yang diberikan atas dedikasi siapa saja yang memberikan kontribusi positif dalam kehidupan masyarakat, baik itu dibidang pendidikan, teknologi, kesehatan dan juga kewirausahaan. 


Semoga makin banyak yang memiliki ide seperti Dharma dan teman - temannya yah untuk memberikan edukasi seputar jajanan sehat ini, supaya anak - anak Indonesia sehat dan bebas stunting, aamiin. 

Post a Comment

0 Comments