Sudah Optimalkah Tumbuh Kembang Anakku?

Belajar menjadi orangtua itu nggak ada sekolahnya. Sebagai seorang ibu saya harus harus selalu upgrade tentang tumbuh kembang anak. Karena setiap anak bertumbuh itu unik dan tidak sama. Seperti dijelaskan oleh dokter Faisal pada gelaran acara Health Festival 2024 Edelweiss Hospital Bandung di TSM, pada hari Sabtu 17 Agustus 2024. Saya mendapatkan banyak sekali insight tentang tumbuh kembang anak. 

Sebuah gelaran yang menarik dengan tema yang bikin para orangtua merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut, makanya ketika tema ini banyak sekali para orangtua dan calon orangtua yang ikut menghadiri. Tema "Sudah optimalkah tumbuh kembang anakku?" sebuah tema yang buat saya sangat jleb, dan seakan bertanya pada diri sendiri. Selama ini apakah anak saya sudah optimal tumbuh kembangnya atau belum ya. 



Narasumber yang hadir pun expert banget, beliau merupakan dokter spesialis anak yang sangat padat loh jadwalnya, maklum ya beliau itu dokter andalan Edelweiss Hospital Bandung, dr. Faisal, Sp.A(K), M.Kes. Dokter anak yang konsentrasinya pada konsultan endokrin. Juga hadir narasumber lainnya, Fufu Elmart dan Canun Kamil pasangan suami istri yang merupakan influencer parenting dan juga suka konsultasi pada dokter Faisal seputar tumbung kembang anaknya. Yang menjadi moderator pun seorang dokter anak loh, dr. Filla Reviyani Suryaningrat, Sp.A . Talkshow nya berlangsung sangat cepat nih saking ilmunya daging semua, jadi nggak kerasa heheh.  

Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis sepanjang kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada suatu fase dan menjadi dasar perkembangan pada fase berikutnya. Pertumbuhan dan perkembangan yang paling mencolok itu terjadi pada masa kanak - kanak dan remaja. 

Tumbuh kembang anak itu bisa dilihat dari pertambahan tinggi dan penambahan berat badan anak. Mungkin ibu - ibu semua sudah paham kalau pertumbuhan anak itu erat kaitannya dengan asupan nutrisi dan gizi. Sedangkan perkembangan anak itu kaitannya dengan stimulasi kemampuan anak baik motorik atau sensorik. Jadi, kita sebagai ibu juga sebenarnya sudah bisa melihat tumbuh kembang anak seiring pertambahan usianya, bahkan bisa mengukur sendiri namun pengukuran ini haruslah ada indikatornya, jadi tidak bisa dikira - kira. Nah, dari indikator ini kita bisa dengan mudah mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan juga proporsi tubuh anak. Jadi orangtua bisa tahu apakah anaknya sudah tumbuh dengan baik atau belum. 



Orangtua masih banyak yang jarang melakukan pengeceka terhadap tumbuh kembang anaknya, sepeti menimbang dan juga mengukur tinggi. Jadi kemajuan teknologi sekarang juga tidak serta merta membuat semua orangtua rajin dan mau update tentang tumbuh kembang anak, ada loh yang ke posyandu aja jarang. 

Sekarang sudah maju, untuk pengukuran tumbuh kembang anak jika males ke posyandu bisa dengan mudah cek sendiri, karena untuk memantau perkembangan anak bisa menggunakan aplikasi, baik itu di smartphone atau gawai lainnya. 

Dokter Faisal jelaskan bahwa pertumbuhan pada setiap anak itu penting, karena pertumbuhan merupakan ciri yang unik dari setiap anak. Semua anak itu alam proses bertumbuh, mulai dari janin dalam kandungan sampai kemudian ia lahir dan bertumbuh. Setelah lahir, anak akan mengalami beberapa fase kehidupan, fase bayi, fase anak , fase pubertas kemudian fase dewasa.



Apakah pertumbuhan anak itu normal terus?
Tentu tidak, akan ada gangguan pertumbuhan. Ketika orangtua menemukan gangguan pertumbuhan pada anaknya, wajib menyadarinya dan segera temukan solusinya. Supaya pertumbuhan anak tetap optimal. 

Dokter Faisal menjelaskan bahwa sebelum orangtua paham akan gangguan pertumbuhan, langkah pertama ya harus paham dulu bagaimana pertumbuhan normalnya. Yang paling bisa langsung dilihat adalah dari tinggi badan anak karena tinggi badan anak itu statis. Beda dengan berat badan yang akan alami penurunan karena beberapa hal, seperti diare misalnya. Perhatikan juga kurvanya , jika kurva nya melandai nah ini harus dicek kondisinya. 

Kurva yang dimaksud, bisa dilihat dari KIA atau KMS yang warna pink itu loh, pasti bu ibu sudah paham kan? Disana kan ada kurva yang menggambarkan tinggi anak per umur, ada juga kurva yang menggambarkan berat badan per umur dan berat badan per tinggi badan. Itu harus selalu dicek ya untuk menjadi acuan pertumbuhan anak. 

Bagaimana supaya pertumbuhannya optimal? 
Untuk anak yang ingin tumbuhnya optimal, misalnya ingin anak tinggi. ada faktor genetik juga, dan ini pun penting. Meski ada faktor lainnya yang mempengaruhi. Faktor lainnya itu meliputi gizi, hormon, lingkungan dan juga wellbeing. 

Faktor lainnya yang menunjang adalah : 

  1. Nutrisi yang tepat dan memadai serta cukup adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan anak. 
  2. Hormon normal dalam tubuh anak. Ada hormon tiroid, hormon pertumbuhan (Growth Hormon) dan hormon pubertas atau hormon seks. 
  3. Lingkungan. Lingkungan yang baik juga berpengaruh, misalnya lingkungan yang bebas polusi berlebihan, tidak ada radiasi, hidup yang nyaman dan lainnya. 
  4. Pola asuh. Ya, pengasuhan yang baik juga mempengaruhi dan sangat menunjang pertumbuhan anak yang optimal. Pengasuhan ini termasuk kasih sayang, tidak ada penelantaran, tidak kekerasan, kebutuhan anaknya dipenuhi, vaksin untuk anak lengkap, jika anak sakit langsung diobati dan limpahan kasih sayang lainnya. Jika pengasuhan ini diberikan maksimal maka menunjang pertumbuhan anak menjadi optimal. 
Ternyata banyak sekali faktor yang harus dipahami ya supaya anak bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal. Sharingnya ini luar biasa dan memberikan banyak insight untuk para orangtua. 

Setelah penjelasan dari dokter Faisal, selanjutnya sharing dari pasangan suami istri yang biasa dipanggil Bundami dan Ayahmi. Yang bercerita tentang pengalaman membersamai dan mengasuh ketiga putra nya. Mereka pernah konsultasi dengan dokter Fasial terkait anaknya yang pertumbuhannya terhambat, tinggi badannya anaknya berada dibawah rata - rata. 

Setelah konsultasi ternyata dipaparkan lah oleh dokter Faisal bahwa pendek itu bukan berarti anaknya terhambat pertumbuhannya. Kalau anak pendek, dan setelah dicek semua asupan nutrisinya baik , faktor lingkungan dan lainnya juga oke berarti itu bukan masalah karena bisa saja nanti anak akan mengejar ketertinggalannya, pernah kan ada anak yang tiba - tiba menjadi tinggi? Nah itu late boomer. 

Jadi pendek itu ada dua macam, ada pendek yang memang genetis dan juga pendek late boomer (pendek pra puber). 

Beruntung sekali saya bisa mengikuti talkshow dengan ilmu daging semua ini. 

Edelweiss Hospital Bandung sekarang punya Children Center. Layanannya tambah lengkap yah. Jadi Children center ini untuk memeriksakan anak, bukan hanya sakit fisik namun juga bisa konsultasi terkait mental / psikis juga dengan dokter yang sudah expert pada bidangnya. Semoga dengan hadirnya Edelweiss Children Center ini bisa memberikan banyak manfaat ya untuk anak - anak Bandung khususnya dan umumnya untuk anak - anak Indonesia. 

Sukses selalu and happy anniversary Edelweiss Hospital. 


Love,

Ibu Tian 

Post a Comment

0 Comments