Sebelumnya, ibu sudah pernah nulis tentang stimulasi motorik pada anak disini. Dan sekarang giliran stimulasi kognitif yang akan ibu kupas disini, *kupas kali mangga*. hehe.
Sebelum melakukan stimulasi kognitif, sebagai orang tua kita harus mengetahui terlebih dulu perkembangan kognitif yang sesuai usia. Setelah kita tahu perkembangan kognitif dengan perkembangan anak pada konsep dasarnya seperti mengenalkan bau, huruf, serta pengetahuan lainnya terhadap anak dalam kegiatan sehari- hari.
Dari kecil Marwah senang bermain telepon, dia suka ber acting ngobrol dengan entah siapa, kayak main drama gitu deh. |
Lakukan hal dibawah ini untuk menstimulasi kognitif anak :
- Membaca buku cerita. Boleh diceritakan orang tua atau anak membaca sendiri.
- Sharing. Suruh anak untuk sharing pengalaman sehari - hari yang dilakukannya baik secara lisan, gambar atau tulisan.
- Menceritakan kembali buku cerita atau film.
Perkembangan kognitif sangat erat kaitannya dengan kemampuan akademis yang dipelajari di sekolah. Dan kemampuan kognitif bisa menjadi lebih optimal apabila otak kanan anak mendapatkan stimulasi. Anak yang memiliki fungsi otak seimbang akan lebih responsif, kreatif dan fleksibel.
ketika anak mempelajari kemampuan akademis, maka kita sebagai orang tua harus bisa memperhatikan kondisi anak. Berhubung orang tua tidak selalu bisa memperhatikan, maka komunikasikan dengan guru agar ikut memperhatikan kondisi anak ketika sedang belajar. Misalnya jika anak sedang bosan maka materi yang diberikan harus diselingi dengan gurauan agar anak tidak bosan.
Stimulasi otak kanan anak bisa dilakukan dengan memainkan alat musik atau dengan gerakan tarian. Atau bisa dengan menyuruh anak memainkan peran atau drama.
Bandung, 12 Januari 2015
Ibunya Marwah
sama mak, Raissa juga juga suka pura2 telpon siapa gitu, pake mainan balok2 :)
ReplyDeletesaya rasa anak - anak memang memiliki imajinasi yg tinggi ya mak :D
DeleteBener banget mak, anak memang punya daya imajinasi yang tinggi. Saya sering melihat anak saya berbicara sendiri, rupanya dia sedang memerankan sebuah adegan dengan bantuan patung2nya...
ReplyDeleteIya mak, imajinasi anak yang tinggi itu sebaiknya diarahkan dengan baik
Deletetiap pulang skolah atau sbelum tdr, saya suka ajak jav cerita kejadian hr itu...
ReplyDeleteSaya juga suka gitu mak, setiap kali Marwah pulang sekolah suka ditanyain apa saja kegiatannya :D
DeleteMembaca buku cerita, sharing, or menceritakan kembali, semua favorit Nai anak saya. Biasanya, saya lakukan sebelum tidur :)
ReplyDeleteWah Nai hebat yah, sun sayang buat Nai
DeleteCara-cara yang diajarkan dalam postingan ini sangat bagus untuk perkembangan si anak.
ReplyDeleteTerimakasih :) semoga bermanfaat
DeleteSelain mempunyai imajinasi tinggi anak adalah peniru ulung, anak saya yang umur satu tahun saja sudah harus memegang HP juga ketika ibunya menerima telphon dari ayahnya dan suka meniru ibunya.
ReplyDeleteTerlepas dari itu, memang orang tua harus lebih aktif untuk menstimulasi kemampuan kognitif karena di sekolah saat ini saat ini sangat kurang di berikan. saat ini pendidikan kita lebih mengacu kepada materi dan prestasi padahal anak TK dan SD itu masih perlu bermain dan berkreasi
Terimakasih atas sharingnya pak Edi :), ya benar orang tua harus lebih aktif
DeleteSukaaaaaa yg kayak giniii, colek-colek atuh Teh kalo publish kayak gini :))
ReplyDeleteHihih makasih mami Ubii, oke siap nanti saya colek yaaa
DeleteOuw. keren informasinya mak. ringkas tapi padat, duh, anakanya kayak model.... imuutt, hehehe ..
ReplyDelete