Surat Untuk Anakku

11 comments
Anakku tersayang...

Rasanya baru kemarin ibu mengandungmu, melahirkan, menyusui dan mengajarkan mu duduk serta berdiri. Sekarang, kamu sudah bisa berlari sendiri. 


Waktu memang cepat berlalu, baru saja ibu menutup mata sekejap saja dan ketika ibu membuka mata kembali, kamu sudah bertumbuh. 
 
Anakku tercinta....


Terkadang ibu merindukan celotehanmu, merindukan teriakanmu disaat dirimu masih terbata untuk berkata.

Ibu rindu memegang tanganmu ketika kamu ingin berdiri dan berjalan, ibu rindu ketika menyuapimu dan kamu menyemburkan kembali makananmu, namun ibu malah tertawa, ingatkah? 

Sampai saat ini, ibu masih menganggapmu sebagai bayi, bayi kesayangan ibu. 
Ibu tahu kini usiamu hampir 8 tahun, namun ibu masih saja berpikir kamu itu adalah bayi, bayi yang bisa selalu ibu timang. 


Sekarang, ibu tak mampu lagi menggendongmu, berat badanmu sudah bertambah dan kakimu sudah panjang, aaah waktu kenapa terlalu cepat berlalu. 

Anakku yang solehah .... 

Semakin kamu bertumbuh, semakin tumbuh pula dan selalu tumbuh rasa sayang ibu padamu.
Semakin kamu besar, semakin besar pula tanggung jawab ibu kepadamu. 

Anakku yang cantik...

kadang ibu berpikir, bahwa ibu tidak mampu menjadi ibu yang baik untukmu.
Namun ketika ibu melihat senyumanmu, ibu bertekad bahwa ibu harus menjadi ibu terbaik untukmu.

Ibu tahu, tak banyak waktu untuk kita bersama, ibu tak mampu menemanimu sepanjang waktu, pahami dan maklumilah nak.
Ibu kadang sedih jika melihat orang lain yang bisa menjemput anaknya sekolah, sungguh dalam hati ibu ingin juga menjemput mu setiap hari.


Namun, ibu bekerja dan ibu tidak mampu menjemput mu setiap hari, namun ibu pernah kan menjemput mu? kamu bahagiakan? ibupun begitu, bahagia rasanya ketika melihatmu berteriak bahagia melihat ibu menantikanmu di gerbang sekolah, sungguh rasanya ingin ibu menangis dan terus memelukmu. 




Maafkan ibu yang bekerja dari pagi hingga sore, bukan karena nafkah dari ayahmu tak cukup untuk kita, bukan. Ini ibu lakukan karena ibu ingin menabung dari keringat ibu sendiri dan agar ayahmu tidak lelah mencari nafkah sendiri, sebagaimana ayahmu selalu membantu pekerjaan rumah yang seharusnya menjadi tugas ibu sendiri. 

Anakku yang selalu ibu rindukan, 

Maafkan jika ibu pernah membentak, memarahi bahkan membuatmu kesal.
Sungguh perih hati ibu sebenarnya, namun itu diluar kuasa ibu.
Ibu kadang hilang kendali menghadapimu, bukan karena kamu nakal, BUKAN.
Itu karena ibu yang tidak mengerti keinginanmu, maafkan ibu nak.

Anakku.... teruslah bertumbuh
Berpegang teguh pada aturan Allah SWT, cintai Rasul mu.
Hormati kedua orang tuamu, kakek nenek dan semua kelaurgamu.
Hormati gurumu dan sayangi temanmu, 
Eh kok kayak lagu, aah kamu masih ingat gak kalau ibu sering bernyanyi bersamamu, meski memang suara ibu tidak bagus tapi kamu selalu bahagia. 


Sayang, semoga kamu menjadi anak solehah ya nak, panjang umur dan sehat selalu. 


Bandung, 06 April 2016




Tian Lustiana
Tian Lustiana is a ordinary people with extraordinary dreams.

Related Posts

11 comments

  1. mak romantis banget deh ah ke anaknya hihihi, kalau aku kayanya engga bisa mengungkapkan begini deh ke anak, ahhh....semoga aja abis baca ini ketularan romantis juga nanti kalau anak sudah launching ke dunia :3

    www.leeviahan.com

    ReplyDelete
  2. aku juga lagi sedih mak, kifah udah mau 5 tahun aja. masa kanak kanaknya udah mau berakhir aja, jd sedih kenapa kok cepet banget waktu berlalu.. T____T

    ReplyDelete
  3. Anaknya cantik mbak :)

    Aminnn yra

    ReplyDelete
  4. Kok sedih ya bacanya hiikksss.. Merasakan nanti anak ku yang akan lahir juga akan tumbuh dengan cepat, dan dewasa.. Hhiikkss sedih, kita makin tua (loh, ehh)

    ReplyDelete
  5. si ganteng & cantik mbak. hiks anaku tahun ini yg bungsu masuk SD

    ReplyDelete
  6. Wah anaknya ganteng dan cantik ya mbak, hmm alhamdulillah ya dikasih anak yang ganteng dan cantik semoga menjadi anak yang sholeh.

    ReplyDelete
  7. Amin teh. Sehat selalu ya kaka Marwah dan jadilah anak yang hebat, kuat, dan solehah. Serta sayang kepada kedua orang tua.

    ReplyDelete
  8. Umur 8 tahun masih imut ya, Mbak (especially, foto terakhir) :D

    ReplyDelete
  9. Terharu hiks3...dilema ibu bekerja terutama dijakarta, berangkat masih gelap & pulang sudah gelap.
    Semoga kita bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita, amin...
    Selamat berkarya kawan & sukses selalu dimanapun kita berada :)

    ReplyDelete

Post a Comment